Budaya
BPD Dengan Aset Rp 10 – 25 Triliun, Bank Kalsel Raih Indonesia Finance Award
BANJARMASIN, balainnews.com – Majalah Economic Review memberikan penghargaan kepada Bank Kalsel melalui ajang Indonesia Finance Award – IV – 2021 (IFA-IV-2021).
Pada ajang tersebut Bank Kalsel berhasil memperoleh predikat Excellent pada kategori Bank Pembangunan Daerah
(BPD) dengan aset Rp10 triliun – Rp25 triliun (19/11).
Ajang tersebut diselenggarakan oleh Majalah Economic Review bekerjasama dengan Indonesia Asia Institute, Ideku Group dan Indonesia Leaders dengan didukung dewan juri yang independen dan profesional dari Perbanas Institute & IPMI International Business secara daring.
Penghargaan ini diperoleh Bank Kalsel atas kinerja keuangan perusahaan dari laporan keuangan tahunan perDesember 2020 yang telah diaudit dan dipublikasikan melalui laporan tahunan 2020 di website perusahaan maupun data publik lainnya.
Dengan diikuti oleh kurang lebih 200 peserta perwakilan dari berbagai institusi keuangan, ajang tersebut mengambil tema “Financial Resilience In Economic Turbulance – Embracing Opportunities In Recovery Era”.
Tidak hanya BPD, para perwakilan peserta juga berasal dari institusi pemerintah, perusahaan Tbk, Badan Usaha Milik Negara, multifinance, perusahaan asuransi dan institusi keuangan lainnya.
Di waktu terpisah, I G.K. Prasetya selaku Plt. Direktur Utama Bank Kalsel berharap penghargaan ini memacu seluruh insan Bank Kalsel untuk semakin berprestasi lagi khususnya dalam layanan kepada nasabah.
“Kami ucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Majalah Economic Review dan Indonesia – Asia Institute beserta seluruh dewan juri atas award yang diberikan. Kami akui penghargaan ini tidak lepas dari dukungan seluruh pemegang saham dan nasabah setia Bank Kalsel. Kami harap penghargaan ini dapat memacu seluruh insan Bank Kalsel untuk menorehkan kinerja sehingga membuat prestasi Bank Kalsel semakin baik lagi di tengah transformasi digital yang kami lakukan untuk nasabah setia,” pungkas Prasetya.(balain/rivani)
SebarkanBanjarbaru
Penampilan 1.000 Sinoman Hadrah Tandai Pembukaan Kreativesia Nasional 2024 di Halaman Kantor Gubernur Kalsel
BalainNews.com, BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Staf Ahli Bidang Pemerintah, Hukum dan Politik, Adi Santoso membuka acara Pagelaran 1.000 Sinoman Hadrah dalam rangka Event Kreativesia Nasional Tahun 2024 di halaman Kantor Gubernur Kalsel, Kota Banjarbaru pada Kamis (29/8) pagi.
Sederet pegiat Sinoman hadrah berjejer dengan mengenakan berbagai pakaian Sasirangan khas Banjar, Gubernur H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Staf Ahli Adi Santoso itu tampak melakukan penabuh gendang sebagaimana tanda Opening Ceremony Event Kreativesia Nasional 2024.
“Kalimantan Selatan dikenal sebagai daerah yang kaya akan budaya dan tradisinya. Kekayaan budaya ini tercermin dari berbagai seni dan adat istiadat yang terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat kita hingga sekarang,” sampai Gubernur Paman Birin sebagaimana sambutan tertulis yang disampaikan oleh Staf Ahli, Adi Santoso.
Dalam kesempatan itu, Paman Birin menjelaskan bahwa sinoman hadrah dengan irama yang khas dan syair-syair pujian kepada Allah Swt, bukan hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga sarana dakwah yang efektif dalam menyebarkan ajaran agama islam dengan cara yang santun dan menyejukkan.
Menurut Paman Birin, sinoman hadrah telah menjadi bagian penting dari berbagai acara keagamaan dan sosial di Kalimantan Selatan, mulai dari perayaan maulid nabi, peringatan hari besar islam, hingga acara pernikahan dan syukuran.
“Dalam setiap penampilannya, Sinoman Hadrah tidak hanya menghadirkan keindahan dalam irama dan gerak, tetapi juga mengandung pesan-pesan moral dan spiritual yang mendalam,” sampainya.
Dalam konteks ini, bagi Paman Birin bahwa pagelaran 1.000 Sinoman Hadrah yang kita laksanakan hari ini memiliki makna yang sangat istimewa. Tidak hanya karena jumlah pesertanya yang begitu banyak, menurutnya karena acara ini menjadi bagian dari Event Nasional Kreativesia 2024.
Menurut Paman Birin, ini adalah kesempatan emas bagi kita semua untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa Kalimantan Selatan memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dan layak untuk dikenal lebih luas lagi. Apalagi seiring dengan perkembangan zaman.
“Kita sering kali dihadapkan pada tantangan dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal. Globalisasi dan modernisasi membawa dampak yang tidak bisa kita abaikan, termasuk dalam bidang seni dan budaya,” tuturnya.
Pada kesempatan itu pula Paman Birin mengajak kita agar harus terbuka terhadap perubahan dan kemajuan, tetapi di sisi lain juga kita harus mampu menjaga dan mempertahankan warisan leluhur kita.
Dengan adanya pagelaran 1.000 sinoman hadrah ini, Paman Birin berharap dapat menjadi momentum untuk memperkuat semangat kebersamaan dan gotong royong di antara kita semua.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kalsel Hermansyah melalui Kabid Pemberdayaan Pemuda Rokhyatin Effendi mengatakan bahwa pagelaran 1.000 Sinoman Hadrah ini merupakan salah satu rangkaian dalam rangka memeriahkan Harjad Provinsi Kalimantan Selatan ke-74.
“Kita hadirkan 1.000 seniman dari pegiat Sinoman Hadrah, terdiri 28 kelompok. Pemprov Kalsel terus mendorong demi melestarikan seni dan budaya di Banua,” beber dia.
Rokhyatin meyakini, pagelaran Sinoman Hadrah akan terus dilestarikan oleh generasi selanjutnya, bahkan tidak hilang ditelan zaman. Ia berharap, pelaku seninya terus tumbuh dan berkembang, serta keseniannya tetap lestari sepanjang masa.
Adapun salah satu siswa SMKN 1 Kertak Hanyar, Nor Lisa Herawati mengaku bersama kelompoknya sebagai tim hore dalam memeriahkan Pagelaran 1.000 Sinoman Hadrah. Perempuan berhijab putih ini merasa bangga dapat terlibat, walau sebelumnya agak malu tampil di antara ribuan seniman.
“Kita berharap dapat menjadi bagian juga nantinya di kesenian Sinoman Hadrah itu,” ungkap siswi kelas 11 SMKN 1 Kertak Hanyar.
Lisa mengenal kesenian Sinoman Hadrah selama ini muncul di tengah rangkaian acara masyarakat seperti hajatan pernikahan dan acara pemerintahan.
Tentu Lisa merasa kegiatan ini sangat menggugah pikiran mereka terhadap dunia seni, terkhusus Sinoman Hadrah yang selama ini cukup asing bagi mereka.
“Kesenian Sinoman Hadrah ini cukup populer di masyarakat Banjar, namun bagi kami sangat malu melakukannya. Tapi saya tertarik dalam kesenian ini,” pungkasnya. [riv/adpim]
SebarkanBanjarbaru
Bentangkan Kain Sasirangan Sepanjang 5,7 Km Pemprov Kalsel Raih Rekor MURI
BalainNews.com, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalsel berhasil mencatatkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) kain khas Banjar yaitu sasirangan terpanjang di dunia yang di bentangkan sepanjang 5,7 kilometer pada kegiatan Meratus Geopark Great Culture Carnival di kawasan Perkantoran Gubernur Kalsel pada Selasa (20/8).
Bunyi sirene pertama terdengar, para pejabat hadir dan sejumlah volunteer berkumpul di 5 titik lokasi dalam persiapan untuk pembentangan kain sasirangan. Sirene kedua, menandakan semua kontingen mengangkat kain di atas kepala dan selesai, ketika sirene ketiga berbunyi.
Dengan mobil golf cart, Ketua TP PKK Provinsi Kalsel sekaligus Ketua Deskranada Kalsel Hj. Raudatul Jannah atau Acil Odah didampingi Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Roy Rizali Anwar, Ketua Harian Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana beserta rombongan melintasi rute kawasan kantor Gubernur Kalsel meliputi jalan Kantor Pengadilan Tinggi (PN) Banjarmasin, Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Kantor PUPR Kalsel, BPBD Provinsi Kalsel hingga BPOM Provinsi Kalsel.
Setelah keliling melihat dari dekat pembentangan kain sasirangan, Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri menyerahkan piagam pemecahan rekor. Tampak menyaksikan dalam penyerahan itu Ketua PWI pusat Hendry Ch Bangun.
Selanjutnya Acil Odah pun secara resmi membuka Meratus Geopark Great Culture Carnival.
Even yang digelar sebagai bagian memeriahkan Hari Jadi Provinsi Kalsel ke-74 dan Porwanas ke-14 di Kalsel ini juga dimeriahkan beragam even dan lomba. Antara lain kirab karnaval, sajian tarian dan kesenian daerah, UMKM Ekspo, dan pameran biodiversity. Juga hiburan artis Ibu Kota Padi Reborn
“Dengan dukungan yang luar biasa dari banyak pihak. Lewat sasirangan ini sebagaimana ungkapan rasa cinta dan bangga kita kepada warisan budaya Kalimantan Selatan agar tetap lestari hingga kini dan nantinya,” ucap Acil Odah.
Dengan rasa bangga, Acil Odah menjelaskan bahwa Sasirangan merupakan kain tradisional yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2013 lalu. Tak hanya itu, Kain Sasirangan juga telah resmi tercatat sebagai Indikasi Geografi milik Kalimantan Selatan (Kalsel) dari Kemenkumham dengan status hak cipta.
“Kini telah hadir di kawasan Perkantoran Gubernur Kalsel sebanyak 5.684 orang dari berbagai entitas yang terlibat dalam pembentangan Kain Sasirangan khas Banjar,” terang Acil Odah.
Pembentangan ini pun melibatkan sejumlah SKPD Pemprov Kalsel, instansi vertikal, TNI dan lembaga sekolah dari pesantren, baik itu SMP/SMA serta kelompok masyarakat.
Hal itu, bagi Acil Odah sebagai momentum rasa cinta dalam pelestarian Kain Sasirangan khas Banjar tersebut yang merupakan sebagai warisan budaya tak benda (WBtB) Geopark Meratus.
“Kain Sasirangan dibentangkan sepanjang 5,7 Kilometer dengan membentuk Kelayangan Dandang yang merupakan permainan tradisional khas Banjar,” terangnya.
Lantas, Acil Odah berharap agar terus mempopulerkan kain sasirangan ini supaya tetap lestari melalui kolaborasi dan bersinergi antar instansi. Atas semaraknya warna dan corak kain sasirangan, dirinya bangga atas hasil kerajinan ibu-ibu rumah tangga di Banua.
“Tentu saja ini mendukung para pengrajin kita di 13 Kabupaten/Kota, terlebih untuk ibu-ibu rumah tangga. Dan kain sasirangan ini telah dikenal secara Nasional, Alhmdulillah. Sering saya sampaikan di luar provinsi ketika kunjungan kerja,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Operasional Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Yusuf Ngadri menyampaikan bahwa saat ini kain sasirangan bertransformasi sebagai pakaian hidup sehari-hari. Sebagai busana, menurutnya itu merupakan inovasi baru dari kain sutra, katun dan bahan sintetis.
“Sebagai pemeliharaan dan pelestarian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan telah membangkitkan dan menyadarkan kita sebagai warisan budaya dalam Harjad Provinsi Kalsel ke-74 sekaligus perayaan Geopark Meratus,” ungkap Yusuf.
Jelang siang, Yusuf Gandri menceritakan bahwa pihaknya telah melakukan verifikasi dengan penilaian dan mencatat kain sasirangan.
“Kami laporkan dari tim MURI bahwa panjang Kain Sasirangan itu terbentang sekitar 5,7 Km terdiri dari 107 motif dan dibentangkan oleh 6127 orang,” beber dia.
Dengan itu, Yusuf Gandri menyatakan dan mengukuhkan secara resmi bahwa mencatat sebagai Rekor Dunia MURI. Tepuk tangan bergemuruh, petasan warna-warni hiasi panggung Meratus Geopark Great Culture. [riv/adpim]
SebarkanBanjarmasin
Festival Kuntau se-Kalimantan, Paman Birin : Wujud Pelestarian Seni Beladiri Tradisional Suku Banjar
BalainNews.com, BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau Paman Birin membuka Festival Kuntau se – Kalimantan Memperebutkan Trophy dan Medali Acil Odah Tahun 2024 beriringan dengan Pentas Seni Budaya Banjar dalam rangka Milad ke-1 Tutus Banjar Asli (TABAS) di Taman Budaya Banjarmasin, Sabtu (27/7/2024).
Paman Birin dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Administrasi Umum, Ahmad Bagiawan mengatakan, seni bela diri ini tidak hanya menjadi simbol kekuatan fisik, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur.
”Sebagaimana kita ketahui, bahwa kuntau merupakan salah satu seni bela diri tradisional yang dimiliki oleh masyarakat suku Banjar,” katanya.
Paman Birin menambahkan, kuntau juga bukan hanya sekadar seni bela diri, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral yang tinggi. melalui latihan dan praktik kuntau, para pesilat diajarkan tentang disiplin, kejujuran, keberanian, dan rasa tanggung jawab.
”Nilai-nilai ini sangat relevan dalam membentuk karakter generasi muda kita agar menjadi pribadi yang kuat, tangguh, dan berakhlak mulia,” ucapnya.
Oleh karena itu, menurut Paman Birin, pelestarian kuntau menjadi sangat penting dan harus memastikan bahwa seni bela diri ini tidak hanya dikenal oleh generasi sekarang tetapi juga diwariskan kepada generasi mendatang.
”Festival kuntau se-Kalimantan yang diselenggarakan oleh TABAS ini, merupakan salah satu langkah konkret wujud upaya pelestarian tersebut. maka dari itu, dalam kesempatan ini, saya mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah, serta para pecinta seni bela diri untuk bersama-sama mendukung upaya pelestarian kuntau,”ungkapnya.
Disamping itu, sebagai bentuk dukungan, Paman Birin menyampaikan bahwa, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan hal-hal yang dibutuhkan, baik dalam bentuk fasilitas latihan, penyelenggaraan event, maupun promosi kuntau di tingkat nasional dan internasional.
”Melalui ajang ini, kita dapat menemukan bibit-bibit pesilat yang berpotensi dan berbakat, yang nantinya dapat membawa nama baik Kalimantan Selatan di kancah nasional maupun internasional dan berharap festival ini dapat menjadi ajang yang rutin diselenggarakan setiap tahun, sehingga kuntau dapat terus berkembang dan mendapatkan tempat yang layak di hati masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPW TABAS Kalsel, M Khairanoor Effendy mengatakan, dalam rangka milad TABAS ke-1 organisasinya mengadakan gebyar pentas seni budaya banjar dan bakuntau se Kalimantan.
“Kami mempunya misi mengangkat budaya banjar salahsatunya kuntau,” katanya.
Dirinya berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong masyarakat untuk kembali meminati dan melestarikan budaya banjar.
“Semoga kuntau kembali eksis seperti dahulu dan menjadi primadona ditanah Kalimantan sendiri. Dan berharap kuntau bisa menjadi ekstra kulikuler di sekolah-sekolah SD bahkan SMP,” harapnya.
Untuk diketahui, kejuaraan kuntau ini memperebutkan trophy dan medali Acil Odah, dan diikuti 397 peserta dari seluruh Kalimantan. [riv/adpim]
SebarkanBanjarmasin
Gebyar Tarian Nusantara 2024, Paman Birin Dorong Masyarakat Cinta Budaya Lokal
BalainNews.com, BANJARMASIN – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalsel bekerjasama dengan Forum Pembauran Kebangsaan menggelar Gebyar Tarian Nusantara 2024 yang dimulai pukul 14.00 Wita, Sabtu (01/06/2024) di kawasan Menara Pandang Jalan Piere Tendean Kota Banjarmasin.
Acara dibuka Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Agus Dian Nur.
Turut hadir, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalsel Heriansyah, Komisaris Bank Kalsel merangkap Staf Ahli Gubernur, Rizal Akbar, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Kalsel, Ali Musa Siregar, dan para ketua adat/ketua kerukunan sejumlah daerah.
Paman Birin dalam sambutannya mengingatkan, di tengah arus globalisasi yang semakin kuat saat ini, masyarakat dihadapkan pada tantangan besar untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal.
Apalagi, generasi muda dinilai mudah terpapar budaya asing melalui berbagai media.
Melalui kegiatan ini Paman Birin berharap generasi muda dapat terinspirasi untuk lebih mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk terus mendukung dan berpartisipasi dalam upaya pelestarian budaya. Peran budaya dalam pembangunan karakter bangsa begitu sangat penting. Budaya bukan hanya tentang seni dan tradisi, tetapi juga tentang nilai-nilai, norma, dan identitas yang membentuk karakter bangsa.
Setelah resmi dibuka, suguhan perdana adalah aksi Barongsai dari Borneo Lion Dance Indonesia, disusul tarian adat Batak persembahan Kerukunan Keluarga Batak di Kalsel.
Selanjutnya dipertontonkan kesenian dari Betawi yaitu tari ondel-ondel dari kerukunan warga Betawi di Kalsel.
Setelah melakukan foto bersama dan perkenalan masing-masing ketua kerukunan dan ketua adat. Ditampilkan lagi tarian daerah lain yakni tari Krido Taruno Nusantoro dengan iringan gamelan jawa persembahan Sanggar Tari Budoyo Pakuwojo, Tari Saman suku Madura, tarian Banjar, reog Ponorogo, dan sebagainya.
Sementara itu, Ketua Forum FPK Provinsi Kalsel, Ali Musa Siregar menyebutkan, Gebyar Tarian Nusantara 2024 kali menampilkan 15 etnis budaya di Kalsel dari sekitar 30 etnis yang tercatat di FPK.
Kegiatan ujar Ali Musa, bertujuan melestarikan budaya Nusantara di Kalsel, sehingga terus dicintai masyarakat. [rivani/adpim]
SebarkanBanjarbaru
Paman Birin Resmi Buka Kejurnas Pencak Silat PPLP/SKO Se Indonesia
BalainNews.com, BANJARBARU – Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin membuka secara resmi Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat antar Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Daerah dan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) se-Indonesia tahun 2024.
Acara pembukaan yang berlangsung meriah ini digelar di Gedung Olahraga (GOR) Gelora Paman Birin, Banjarbaru, pada Senin (27/5) pagi.
Kejuaraan yang digelar dari tanggal 26 Mei hingga 1 Juni 2024 ini mempertandingkan dua kelas, yaitu kelas golongan pra remaja (di atas 11 sampai dengan 14 tahun) putra putri dan kelas golongan remaja (di atas 14 sampai dengan 18 tahun putra putri).
Adapun, para peserta yang berjumlah 282 atlet akan memperebutkan medali untuk pra remaja putra yaitu 6 emas, 6 perak, dan 12 perunggu. Sementara itu pra remaja putri yaitu 5 emas, 5 perak, dan 10 perunggu. Lalu, remaja putra yaitu 9 emas, 9 perak, dan 18 perunggu. Remaja putri, 8 emas, 8 perak, dan 16 perunggu.
Sebagai tuan rumah, Kalsel tak ingin ketinggalan. Sebanyak 17 atlet terbaik dari Kalsel turun bertanding di berbagai kelas putra dan putri dalam Kejurnas tersebut.
Acara pembukaan yang meriah ini diawali dengan berbagai atraksi pencak silat yang dibawakan oleh para pendekar muda dari berbagai perguruan di Kalsel.
Selain itu, kemeriahan acara dilanjutkan dengan defile kontingen peserta dari 27 provinsi, Para atlet dari berbagai daerah dengan penuh semangat menunjukkan kekompakan dan kebanggaan mereka dalam membawa nama daerahnya masing-masing.
Dilanjutkan dengan pembacaan teks ikrar janji atlet dan janji wasit. Pembacaan ikrar ini menegaskan komitmen para atlet dan wasit untuk menjunjung tinggi sportivitas dan fair play dalam ajang olahraga ini.
Dalam sambutannya, Paman Birin mengucapkan selamat datang kepada seluruh atlet, official, serta para pendamping di Bumi Lambung Mangkurat, Kalsel Babussalam.
“Saya ucapkan selamat datang, Semoga Kejuaraan Nasional Pencak Silat ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta dapat menjadi wahana lahirnya bibit-bibit atlet pencak silat nasional yang berprestasi dan mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” ujarnya.
Paman Birin juga menambahkan rasa bangga dan kehormatannya karena Provinsi Kalsel dipercaya untuk menjadi tuan rumah kejuaraan yang sangat penting dan prestisius ini.
“Saya merasa sangat bangga dan terhormat, karena Banua kami, Kalsel, dipercaya untuk menggelar Kejurnas Pencak Silat yang begitu penting dan prestisius ini,” tambahnya.
Paman Birin juga menyampaikan kenangan pribadinya sebagai mantan atlet pencak silat.
“Dulu saya pernah menjadi atlet pencak silat dan mengikuti kejuaraan di Sulawesi. Pengalaman tersebut sangat berharga dan membentuk semangat juang saya hingga kini.” tutur Paman Birin.
Mengakhiri sambutannya, Paman Birin memberikan semangat khusus kepada para atlet.
“Saya ingin mendengarkan suara-suara juara, pendekar-pendekar pencak silat dari penjuru tanah air. Apabila saya menyebutkan ‘Salam olahraga’, maka jawabannya adalah ‘Jaya’. Apabila saya menyebutkan ‘Bergerak’, maka jawabannya adalah ‘Yes’. Tangan dikepal serta suara dikuatkan, kalau perlu kita pecahkan GOR ini!” seru Paman Birin dengan penuh semangat, diikuti gemuruh jawaban para atlet yang memenuhi GOR Gelora Paman Birin.
GOR Gelora Paman Birin seakan bergetar dengan semangat juang para atlet pencak silat dari seluruh penjuru tanah air.
Suasana ini mencerminkan tekad dan semangat mereka untuk meraih kemenangan dan mengharumkan nama daerah mereka masing-masing.
Sementara itu, dalam laporannya, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kalsel, Hermansyah, menyampaikan bahwa kegiatan ini melibatkan peserta dari 27 provinsi, dengan total 282 atlet.
“Kejuaraan Nasional Pencak Silat antar PPLP/PPLPD dan SKO Tahun 2024 ini diikuti oleh 27 provinsi dengan total 282 atlet, yang terdiri dari 20 PPLP/SKO tingkat provinsi, 18 PPLP/SKO tingkat kabupaten/kota, serta 5 Sekolah Khusus Olahraga (SKO).” jelas Hermansyah.
Ia juga menyampaikan rasa syukur bahwa hari ini merupakan kali pertama GOR Gelora Paman Birin dipergunakan.
“Ini adalah momentum bersejarah bagi GOR Gelora Paman Birin dan Provinsi Kalsel, kami berharap acara ini menjadi awal dari kemajuan olahraga di Kalsel, serta memperkokoh semangat dan prestasi para atlet daerah,” kata Hermansyah.
Acara pembukaan ini ditutup dengan pemukulan gong oleh Paman Birin, menandai dibukanya secara resmi kejuaraan ini.
Pemukulan gong tersebut didampingi dan disaksikan oleh Pimpinan Forkopimda Kalsel, Staf Khusus dan Staf Ahli Gubernur, Sejumlah Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kalsel, perwakilan IPSI pusat serta para juri, para atlet dan official dari 27 provinsi di seluruh Indonesia. [riv/adpim]
Sebarkan-
Business3 tahun ago
Wow! 7 Jam Tangan Seiko Untuk Pria Produk Terbaru Model Desain Trendy
-
Banjarbaru2 tahun ago
Tarif Parkir Inap Bandara Syamsudin Noor Mulai Rp 15.000 Per 24 Jam, Mobil Aman Selama Terbang
-
Banjarmasin3 tahun ago
Polsek Banjarmasin Selatan Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan Malam Tahun Baru
-
Nasional3 tahun ago
Olimpiade Nasional 2022
-
Banjarmasin3 tahun ago
Pesan Ulama Sufi Jalaluddin Ar Rumi Untuk Menata Hidup Kita
-
Banjarmasin3 tahun ago
Pembelajaran Tatap Muka Di SDN Karang Mekar 1 Dan SMPN 8 Banjarmasin
-
Banjarmasin3 tahun ago
Berjalan Untuk Hindari Sarkopenia
-
Banjarmasin3 tahun ago
Polwan Polda Kalsel Beri Surprise Di HUT Kowad ke-60
-
Banjarmasin3 tahun ago
HUT TNI Ke-76, Lanal Banjarmasin Bersama Forkopimda Kalsel Gelar Upacara
-
Banjarmasin3 tahun ago
Thunder Fried Chicken Hadir Di Banjarmasin Dan Selalu Konsisten Gunakan Tenaga Kerja Lokal