Banjarmasin
BI Kalsel Gelar Festival ANTASARI Dan Pengukuhan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah Wilayah Kalsel
BANJARMASIN, balainnews.com – Perkembangan perekonomian Kalimantan Selatan secara kumulatif mulai menunjukkan pemulihan. Pada Triwulan III 2021, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan tercatat 4,82% (yoy), meningkat dibanding Triwulan II 2021 yang sebesar 4,41% (yoy).
Sedangkan perkembangan dari sisi
stabilitas harga, inflasi Kalsel diperkirakan lebih tinggi dibanding tahun 2020, namun masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional (3% ± 1%). Hal ini sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan perbaikan daya beli masyarakat.
Dalam kegiatan Opening Festival ANTASARI “Akselerasi dan Transformasi Ekonomi Digital Terkini” dan Pengukuhan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Wilayah Kalimantan Selatan, Senin (29/11/2021), Amanlison Sembiring, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan mengatakan, dari sisi ekonomi digital, Kalsel mengalami peningkatan nominal transaksi retail melalui SKNBI (Sistem Kliring Nasional
BI) dan transaksi wholesale melalui RTGS pada triwulan I hingga triwulan III 2021. Hal ini sejalan dengan pola peningkatan konsumsi rumah tangga yang didorong oleh mobilitas masyarakat.
Sedangkan dari sisi penggunaan APMK (Alat Pembayaran Menggunakan
Kartu), katanya, secara nominal penggunaan kartu ATM/Debet, kartu kredit, e-money card based mengalami peningkatan dari triwulan I hingga triwulan III 2021. Hal ini menunjukkan bahwa APMK menjadi pilihan masyarakat Kalsel untuk
bertransaksi.
Sementara itu, dari sisi e-commerce dan transportasi online pada tiap triwulan di tahun 2021, Kalsel juga tercatat mengalami peningkatan. Pemenuhan kebutuhan masyarakatpun semakin bergantung dengan produk dan layanan yang dihadirkan melalui platform digital.
Menyinggung Pandemi COVID-19 yang masih belum berakhir, namun optimisme pemulihan ekonomi harus tetap digaungkan. Katanya, pihaknya tetap menjaga protokol kesehatan dengan 6M, yang salah satunya
menggunakan pembayaran digital untuk tetap physical distancing. Pola konsumsi masyarakat pun bergeser dalam
bertransaksi menggunakan platform digital dengan fasilitas layanan keuangan yang Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal (CeMuMuAH).
Amanlison menyebutkan, dalam momentum yang baik ini, sebagai bentuk nyata untuk mendorong ekonomi dan keuangan digital, Kantor Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan Festival ANTASARI (Akselerasi dan Transformasi Ekonomi Digital
Terkini) pada 29 November hingga 2 Desember 2021.
Diungkapkan, rangkaian acara Festival ANTASARI terdiri dari pembukaan
acara, pengukuhan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kalimantan Selatan, penyusunan rencana kerja TP2DD, dan webinar series mengenai isu sistem pembayaran terkini, dengan topik “Unlocking Regional Income through Digital Transformation” dibawakan oleh Prof. Rhenald Kasali, sedangkan webinar series 2 dengan topik “Empowering SMEs with Digital Platforms in Pandemic Era” dan series 3 dengan topik “Cybersecurity Awareness for Secure and Resilient Digital Ecosystems” mengundang pembicara yang berasal dari profesional, praktisi dan pelaku usaha yang kompeten dan ahli dibidangnya. Dalam rangkaian acara juga dilaksanakan penyusunan rencana kerja TP2DD sampai tahun 2025 mendatang.
Mengenai digitalisasi, menurut Amanlison, juga terjadi pada sektor pendapatan dan belanja Pemerintah, dan Pemerintah menangkap peluang pola pergeseran masyarakat. Pemerintah diharapkan menjadi motor utama dalam mendorong pembentukan ekosistem digital di Indonesia, tidak terkecuali di daerah. Berdasarkan pilot project Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di tahun 2019, dapat disimpulkan bahwa ETPD berkontribusi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga 11,1% (yoy) serta mendorong kemudahan usaha dan tata kelola pemerintahan.
Menindaklanjuti hal tersebut, kata Amanlison, Pemerintah diwakili
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Komunikasi dan Informatika, dan Menteri Dalam Negeri, serta Bank Indonesia, bersepakat menandatangani Nota Kesepahaman Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETPD) pada 13 Februari 2020 dan menjadi dasar implementasi ETPD. Hal ini ditegaskan dengan terbitnya Keppres No. 3 tahun 2021 tentang Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD) yang didalamnya tertulis pembentukan Tim Percepatan dan
Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di tingkat Provinsi dan Kota/Kabupaten dalam rangka implementasi ETPD.
Amanlison mengharapkan, TP2DD dapat menjadi wadah bagi Pemerintah Daerah dan stakeholder lain, untuk semakin mendorong transformasi ekonomi digital dari sisi supply maupun demand.
Dikatakan, perkembangan teknologi digital seperti saat ini haruslah diiringi dengan inovasi dan perluasan sejumlah kebijakan di bidang Sistem Pembayaran, salah satunya melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Berbagai kerjasama dengan Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP), Pemerintah Daerah, dan lembaga terkait, terus dilakukan guna mewujudkan keuangan yang inklusif, serta meningkatkan integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional.
Untuk Inovasi pembayaran digital melalui scan QR code atau QRIS
(Quick Response Code Indonesia Standard), Amanlison menyatakan, terus digalakkan untuk menjangkau penetrasi pasar dan akseptansi masyarakat dalam bertransaksi ritel. Perkembangan merchant QRIS meningkat signifikan dengan Kalsel menduduki top 10 Provinsi dalam persentase pencapaian QRIS terbanyak. Kerja sama dengan Kementerian Perdagangan melalui Program Pasar dan Pusat Perbelanjaan SIAP (Sehat, Inovatif dan Aman Pakai) QRIS menjadi momentum dalam memasuki era new normal. Program ini akan terus diperluas sebagai solusi pembayaran nirsentuh dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. Sampai dengan 19 November 2021, merchant QRIS di Kalsel tercatat telah mencapai 162 ribu merchant.
Ditegaskan, pengembangan QRIS cross border atau antarnegara dengan Thailand melalui peluncuran SNAP (Standar Nasional Open API Pembayaran) dapat menjadi tonggak baru dalam memfasilitasi aktivitas masyarakat, terutama bagi wisatawan
kedua negara. Ke depan akan semakin banyak kerja sama antar negara seperti ini, yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha di Kalimantan Selatan.
Di sisi lain, pengembangan layanan transfer dengan nama BI FAST akan diluncurkan pada Desember 2021. BI FAST merupakan modernisasi SKNBI (Sistem Kliring Nasional BI). Sistem ini akan mengakomodir kebutuhan masyarakat dalam penggunaan layanan transfer dana yang cepat (real time) dan tersedia setiap saat (24/7).
Kebijakan sistem pembayaran oleh Bank Indonesia tersebut , akan mendukung percepatan ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Indonesia, termasuk
percepatan digitalisasi transaksi Pemerintah Daerah. Diharapkan, dengan adanya Festival ANTASARI ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan akseptansi dan pemahaman masyarakat akan pemanfaatan teknologi digital sehingga mendorong terbentuknya ekosistem keuangan digital di Kalimantan Selatan.(balain/nrl/juns)
Banjarmasin
Bagikan Rombong Barakah UMKM Prasejahtera Awali Kegiatan Tahun 2025 Bank Kalsel
BalainNews.com, BANJARMASIN – Bank Kalsel memulai tahun 2025 dengan semangat berbagi melalui program Pemberdayaan Ekonomi Mustahik Unit Pengumpul Zakat (UPZ), Bank Kalsel menyerahkan bantuan Rombong Barakah kepada empat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) prasejahtera di wilayah Kota Banjarmasin. Acara ini berlangsung pada Jumat, 3 Januari 2025, sebagai
bentuk komitmen Bank Kalsel dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor UMKM. Penyerahan bantuan dilakukan secara langsung oleh Direktur Utama Bank Kalsel,
yang secara bergantian memberikan Rombong Barakah kepada Pardi (usaha pentol), Iskandar (usaha pentol), Hayat (usaha gorengan), Obung Abdul Rifal (usaha bubur ayam). Acara tersebut turut
disaksikan oleh Direktur UPZ Bank Kalsel, M. Fajri Muhtadi; Kepala Bank Kalsel Cabang Utama, Suriadi; Kepala Bank Kalsel Cabang Syariah Banjarmasin, Sufian, Kepala Bank Kalsel Cabang Pembantu Duta Mall Banjarmasin, serta perwakilan Divisi Sekretaris Perusahaan.
Setelah penyerahan dilakukan, Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin menyampaikan Program Rombong Barakah ini adalah wujud nyata kepedulian Bank Kalsel untuk membantu masyarakat pra
sejahtera dalam meningkatkan taraf hidup mereka melalui pemberdayaan ekonomi para Mustahik penerima manfaat.
“Bank Kalsel percaya bahwa kemajuan suatu daerah tidak terlepas dari kontribusi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bantuan Rombong Barakah pada hari ini menjadi salah satu titik awal yang baik di tahun 2025 untuk membantu dan mendukung UMKM pra sejahtera agar dapat
berkembang dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga mereka. Bantuan ini bukan hanya sekadar fasilitas fisik, tetapi juga wujud komitmen untuk merangkul semua dalam membangun
ekonomi yang lebih inklusif di Kalimantan Selatan,” Ucap Fachrudin.
Sementara itu, pewakilan penerima bantuan rombong barakah yang merupakan pemilik usaha pentol, Pardi mengungkapkan rasa syukurnya dan terima kasih kepada Bank Kalsel melalui Unit
Perngumpul Zakat (UPZ) atas bantuan tersebut. Dengan adanya ini, saya bisa memulai usaha yang lebih layak dan berharap bisa meningkatkan penghasilan keluarga.
“Saya sangat berterima kasih kepada Bank Kalsel atas bantuan ini, karena sangat berarti bagi usaha saya dan keluarga. Bantuan ini tidak hanya memberikan fasilitas, tetapi juga semangat baru bagi
kami untuk terus berusaha lebih keras, sehingga diharapkan mampu menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan ekonomi keluarga kami. Dan untuk Bank Kalsel saya doakan terus sukses dan maju, agar dapat terus menjalankan program-program seperti ini agar semakin banyak
UMKM pra sejahtera yang terbantu dan bisa maju bersama,” pungkas Pardi.
Sebagai informasi, bagi donatur yang ingin menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu saudara kita yang membutuhkan, kamu bisa ikut berpartisipasi dalam program-program kegiatan yang diinisiasi oleh Bank Kalsel melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui rekening Bank Kalsel Syariah dengan nomor 6500844928 (Zakat) dan
6500846214 (Infak dan sedekah) atas nama Unit Pengumpul Zakat Bank Kalsel dan untuk konsultasi dan konfirmasi transfer bisa melalui WA Center UPZ Bank Kalsel di nomor 0811505153. [adv/riv].
Banjarmasin
LANGKAH PENYELESAIAN KONFLIK NU (gagasan pemikiran dari luar kotak penalti)
BalainNews.com, BANJARMASIN – Menjelang hadir pada Pra MLB NU di Jawa Timur (Surabaya dan Jombang, 17–21 Desember), yang diselenggarakan oleh Presidium Penyelamat Organisasi NU, mulai dari arena hingga saat kembali ke banua, bahkan sampai sekarang, begitu banyak kontak telepon yang masuk. Mulai dari sekadar bertanya, “Kenapa MLB?” “Kenapa tidak menunggu periodesasi?” hingga pertanyaan bernada usil seperti, “Jabatan apa yang kiai cari?” “Kenapa tidak istirahat saja?” dan berbagai pertanyaan lain yang tidak habis-habisnya
Beruntungnya, saya sudah terbiasa dengan narasi seperti ini. Selain menyenangkan, juga menyebalkan. Sebagian saya jawab serius, selebihnya secara guyon-an, dan santai-santai saja. Tentu, ada yang puas, ada juga yang kecewa. Pastinya, di antara mereka itu ada pula yang biasa-biasa saja.
Berurusan dengan publik soal jam’iyyah seperti NU, tentu harus berkepala ekstra dingin. Karena niat baik, tak sedikit dianggap tak baik. Sebaliknya, niat jahat, justru malah ada yang menganggapnya sebagai aksi yang baik. Itulah dunia, “panggung sandiwara”, ungkap roker tahun 1970-an, Achmad Albar.
Lihat saja reaksi Ketua Umum PBNU, Rais ‘Am PBNU, serta orang-orang di lingkarannya. Beberapa pendukung setianya dengan lantang beramai-ramai menyalahkan kerumunan “gerombolan” PPO MLB NU itu. Ada yang menyebut mereka sebagai kelompok “pengangguran”, “ambisi jabatan”, “tidak tahu aturan”, “bodoh AD ART”, “gerombolan liar”, dan berbagai julukan negatif yang tidak layak disebutkan satu per satu.
Saat libur Natal kemarin, saya berdiskusi dengan para mahasiswa. Mereka bertanya soal NU. Saya katakan, “Mereka itu tidak memiliki cermin yang sempurna sehingga sama sekali tidak bisa melihat borok di wajahnya. Kritik sosial yang lazim terjadi di mana-mana justru dianggap sebagai hama yang harus dibasmi hingga ke sarangnya.”
Fenomena konflik NU ini dapat dikaji dari berbagai perspektif dan sejarah, mulai dari sosiologis, yuridis, filosofis, agamis, hingga ekonomis. Kesimpulannya, konflik tidak akan pernah hilang. Konflik akan selalu ada, muncul, tenggelam, muncul lagi, tenggelam lagi, dan seterusnya. Bedanya hanya pada kadarnya, bisa berada di atas 180 derajat atau di bawah 10 derajat. Semua tergantung aktor, baik internal maupun eksternal.
Jika hari ini suhu politik jam’iyyah rada panas, bisa jadi karena internal pengurus yang salah. Kenapa, karena publik luas juga ikut menyalahkan internal mereka. Berbeda ketika Gus Dur (Ketua Umum PBNU) ditekan rezim Orde Baru di tahun 1990-an, justru masyarakat luas yang membelanya. Diprediksi, ending dari cerita ini, MLB pasti terjadi. Karena secara isyarat, tak ada tanda-tanda damai. Sejak isu MLB berdengung, para decision maker PBNU malah konfrontatif. Menariknya, suara arus bawah yang mendukung MLB semakin bergaung, baik internal atau eksternal.
Kebetulan benteng mereka di pemerintahan, sudah diganti. Tak ada lagi kekuatan mereka, seperti saat menguasasi sebuah kementerian pada Muktamar NU di Lampung. Jika hari ini ada figure Gus Ipul, tapi ASN nya tidak seperti kementerian pendukung Lampung, yang bisa dimobilisasi. Situasi ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh para penggerak MLB. Jangan sampai mundur, harus gass poll … !!!
Jika MLB tetap terlaksana, sedikitnya ada 3 kemungkinan terjadi. Pertama, ada dualisme kepengurusan NU se nusantara. Jika ini yang terjadi, maka yang rugi jam’iyyah dan jama’ah. Semua rugi. Ini sesungguhnya tak boleh terjadi. Untuk itu harus ada yang mengalah. Bercermin dari konflik NU pasca Pemilu 1982 – 1984, K.H. Idham Chalid patut dijadikan <span;>uswah hasanah. Beliau memilih menyelamatkan jam’iyyah. Mengalah, hingga terselenggaranya Muktamar NU di Situbondo tahun 1984. Dengan mekanisme AHWA Tunggal, seorang diri, <span;>Allah Yarham<span;> K.H. As’ad Samsul Arifin, menunjuk K.H. Ahmad Siddiq Sebagai Rais ‘Am Syuriah PBNU, dan K.H. Abdurrahman Wahid sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU (lahul fatihah buat semuanya).
Model Lampung juga setali tiga uang. Kelompok Tanfidziyah yang dipimpin Prof. K.H. Said Aqiel Siradj, pun mengalah. Tak melakukan perlawanan. Hingga sekarang jemaat beliau pun tersingkirkan. Untuk apa? Semata untuk menjaga marwah jam’iyyah. Beliau berjiwa besar. Bagaimana respon elite PBNU hari ini, kita tunggu saja. Yang pasti, kritik terhadap jam’iyyah hari ini terus menguat, sama seperti jemaat NU yang mengeritik para habaib yang dianggap sudah rungkad.
Kedua, elite PBNU ngeyel bertahan. Merasa benar, dan disukai rakyat. Kalau ini yang terjadi, maka jam’iyyah seperti sedang berada di tepi jurang. Beberapa indikator yang bisa dijadikan sandaran, adanya gap antara elite PBNU dengan umat di akar rumput. Aset-aset yang tidak terurus, bahkan berimbas, seperti tata kelola kampus, rumah sakit, dan lembaga lainnya (yang bisa dimonitor dinamikanya, andai mereka mau jujur mencermatinya). Berbagai MoU hanya akan menjadi penghias lemari, dan beragam persoalan akan bermunculan di sana-sini.
Ketiga, sikap pemerintah. Harapannya, pemerintah seyogyanya tetap pada tupoksinya. Namun untuk menciptakan stabilitas negara, mereka bisa saja tegas. Karena jangan sampai jam’iyyah NU ini amburadul, dikelola secara otoriter. Menteri Dalam Negeri harus mencermati baik-baik apa yang sedang terjadi. Jamaah yang diam lebih banyak dari pada yang bersuara. Mereka itulah yang bisa dijadikan rujukan. Apalagi misalnya jika ada di lingkaran elite NU yang tak sejalan dengan kebijakan NKRI, misalnya soal khilafah atau negara Islam, ini harus segera ditutup ruangnya. Karena itu berbahaya sekali. Juga terhadap mereka yang selalu membanggakan para pendatang, itu juga kurang wise. Buat apa generasi muda kita dididik, jika hanya dipandang sebagai warga kelas dua. Negara juga harus tegas terhadap pihak tertentu yang secara terselubung menjadi corong kepentingan kolonial dari kelompok zionis Israel.
Besar harapan, agar negara bisa lebih demokratis dan bijak jika menyerahkan urusan NU ini hanya ke aktor yang sesungguhnya. Sembari menarik pejabat negara yang menyibukan diri mengurus NU, seperti Gus Ipul. Sesungguhnya, menjadi relevan jika Sekjend PBNU yang dipercaya negara menjadi Menteri Sosial oleh Presiden Prabowo, mundur dari PBNU. Karena nyatanya, saat kunjungan bencana alam, jumpa pers-nya justru soal NU melulu. Kita yakin, sebagai negarawan, Presiden Prabowo, pasti risih melihat pembantunya double tanggung jawab institusi, bahkan terlibat konflik civil society, jam’iyyah NU. Menjadi relevan jika Presiden langsung bertindak, memberikan ultimatum pada pembantunya: “sibuk ngurus NU, atau menjalankan tugas negara?”
Untuk para aktivis PPO MLB, optimalkanlah peranan ulama, masyayikh, pimpinan pesantren dan muasis, yang selama ini sudah seirama. Ini modal adu kekuatan opini dan dukungan. Keprihatinan ulama terhadap eksistensi PBNU hari ini menjadi senjata ampuh bagi PPO MLB untuk melangkah lebih jauh, menyelamatkan jam’iyyah. Kelompok ini harus dipelihara buat penjaga marwah NU, termasuk optimalisasi peran masyayikh itu di muktamar mendatang.
Optimalisasi peran ulama ini merupakan jalan pintas menyelesaikan konflik, sekaligus menjadikan para masyayikh sebagai pengawas NU di masa depan. Jika ada konflik, pembekuan, atau pemberhentian seperti yang dialami K.H. Marzuki Mustamar (Jawa Timur), itu bukan ranah Tanfidziyah lagi, melainkan sudah harus persetujuan para pengawas. Format inilah langkah penyelesaian konflik, di mana PBNU bisa dibubarkan para masyayikh, dan membentuk pengurus yang baru. Kehadiran wilayah dan cabang fungsional hanya aspiratif, sedang ulama sekaligus pengawas eksekutif. Wallahua’lam bi as-sawab … !!! [riv/nf]
Oleh : M. Syarbani Haira
SebarkanBanjarmasin
Moment Hari Ibu, UPZ Bank Kalsel dan LAZNAS Sahabat Yatim Indonesia Serahkan Bantuan 50 Paket Sembako Untuk Ibu Ibu Dhuafa
BalainNews.com, BANJARMASIN – Hari lbu di Indonesia merupakan tonggak perjuangan perempuan untuk terlibat dalam upaya merebut kemerdekaan dan pergerakan perempuan Indonesia dari masa ke masa sebagai sumber daya potensial dalam pembangunan dan berbagai lini kehidupan lainnya.
Berdasarkan hal tersebut LAZNAS Sahabat Yatim mengajak UPZ Bank Kalsel untuk berkolaborasi dalam program Hari lbu dengan tema “lbu, Aku Bangga Padamu” dengan target ibu-ibu yang berstatus miskin/dhuafa.
Dalam kolaborasi tersebut UPZ Bank Kalsel memberikan bantuan berupa paket sembako kepada 50 ibu-ibu yang berstatus miskin/dhuafa yang tersebar di seluruh
Kecamatan Kota Banjarmasin.
Adapun dalam penyerahan bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Bendahara UPZ Bank Kalsel, M. Rizaldy Mustary Haq didampingi LAZNAS Sahabat Yatim Kalimantan Selatan (Kalsel) diberikan kepada perwakilan penerima paket sembako.
“Semoga dengan bantuan paket sembako ini dapat meringankan beban hidup ibu-ibu dhuafa yang menerima, dan memberikan sedikit kebahagiaan di tengah perjuangan mereka. Dalam rangka Hari lbu ini, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan, kekuatan, dan kebahagiaan kepada para penerima bantuan paket sembako yang diselenggarakan oleh LAZNAS Sahabat Yatim Kalimantan Selatan yang berkolaborasi dengan UPZ Bank Kalsel,” pesan Rizaldy. [adv/riv]
SebarkanBanjarmasin
UPZ Bank Kalsel Beri Bantuan Pemberdayaan Ekonomi Mustahik melalui Modal Usaha Mahli
BalainNews.com, BANJARMASIN – Mahli merupakan Satpam tenaga alih daya Bank Kalsel yang sudah bekerja selama +3 tahun di Bank Kalsel serta mempunyai usaha jasa potong rambut selama 6 tahun di JI. Mantuil.
Dalam menjalankan usaha jasa potong rambut keadaan alat penunjang usaha saat ini sudah kurang memadai karena alat yang digunakan sudah berusia +6 tahun dan juga tempat usaha ybsk kurang strategis yaitu didalam gang kecil serta keadaannya sulit untuk parkir.
Berdasarkan hal tersebut, setelah melalui proses, baik itu survei maupun persyaratan yang lengkap, Mahli layak untuk diberikan bantuan pemberdayaan ekonomi mustahik melalui pemberian modal usaha dari UPZ Bank Kalsel.
“Semoga bantuan tersebut dapat membantu dalam peningkatan usaha bagi Bapak Mahli sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Bagi Donatur dan Sahabat Akselenials yang ingin menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu saudara kita yang membutuhkan, kamu bisa ikut berpartisipasi dalam program-program kegiatan yang diinisiasi oleh UPZ Bank Kalsel dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui UPZ Bank Kalsel,” ajak UPZ Bank Kalsel.
Rekening Zakat, Infak dan Sedekah:
Bank Kalsel Syariah:
6500844928 (Zakat)
6500846214 (Infak dan sedekah) A.n Unit Pengumpul Zakat Bank Kalsel. [adv/rivani]
Banjarmasin
UPZ Bank Kalsel Beri Bantuan Rombong Barakah Kepada 2 Orang Mustahik Melalui Kantor Cabang Pelaihari dan Kantor Cabang Pembantu Asam-Asam
BalainNews.com, BANJARMASIN – Wujud kepedulian kepada pelaku Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) dan pemberdayaan ekonomi rakyat untuk para penerima manfaat diseluruh Kalimantan Selatan khususnya pedagang pentol keliling. Dalam program “Rombong Barakah” Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Bank Kalsel salurkan bantuan gerobak dan modal usaha.
Atas arahan Pembina UPZ Bank Kalsel Fachrudin mengintruksikan kepada seluruh cabang Bank Kalsel agar diberikan 2 (dua) buah Rombong Barakah kepada orang yang tergolong 8 asnaf dengan tujuan turut serta
membantu UMKM kalangan menengah bawah agar mendapatkan bantuan Rombong Barakah UPZ Bank Kalsel secara merata di masing-masing wilayah Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu.
Dengan arahan tersebut Kantor Cabang Pelaihari dan Kantor Cabang Pembantu Asam-Asam masing-masing memberikan 1 buah rombong barakah yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala Kantor Cabang Pelaihari, Noor Imansyah dan Staf kepada Anis Supriyadi (Penjual pentol) dan Kepala Cabang Pembantu Asam – asam, Noor Ihsan kepada lbu Maisyarah (Jual aneka kue).
“Semoga dengan bantuan tersebut dapat membantu usaha bagi 2 orang mustahik tersebut sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Bagi Donatur dan Sahabat Bank Kalsel yang ingin
menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu saudara kita yang membutuhkan, kamu bisa ikut berpartisipasi dalam program-program kegiatan yang diinisiasi oleh UPZ Bank Kalsel dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui UPZ Bank Kalsel,” ajak UPZ Bank Kalsel. [adv/rivani]
-
Business3 tahun ago
Wow! 7 Jam Tangan Seiko Untuk Pria Produk Terbaru Model Desain Trendy
-
Banjarbaru3 tahun ago
Tarif Parkir Inap Bandara Syamsudin Noor Mulai Rp 15.000 Per 24 Jam, Mobil Aman Selama Terbang
-
Banjarmasin3 tahun ago
Polsek Banjarmasin Selatan Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan Malam Tahun Baru
-
Banjarmasin3 tahun ago
Pesan Ulama Sufi Jalaluddin Ar Rumi Untuk Menata Hidup Kita
-
Nasional3 tahun ago
Olimpiade Nasional 2022
-
Banjarmasin3 tahun ago
Pembelajaran Tatap Muka Di SDN Karang Mekar 1 Dan SMPN 8 Banjarmasin
-
Banjarmasin3 tahun ago
Berjalan Untuk Hindari Sarkopenia
-
Banjarmasin3 tahun ago
Polwan Polda Kalsel Beri Surprise Di HUT Kowad ke-60
-
Nasional2 tahun ago
Majelis Ulama Indonesia Dan Masyarakat Spiritual Indonesia
-
Banjarmasin3 tahun ago
HUT TNI Ke-76, Lanal Banjarmasin Bersama Forkopimda Kalsel Gelar Upacara