Banjarbaru
Tes Samapta Calon Tamtama PK TNI AU Gelombang I Tahun 2022 Di Lanud Sjamsudin Noor
BalainNews.com, BANJARBARU – Sebanyak 42 orang peserta Calon Tamtama PK Pria Gelombang I T.A. 2022 TNI AU, mengikuti seleksi penerimaan Tamtama TNI AU rayon Lanud Sjamsudin Noor yang memasuki tahap seleksi samapta A, B dan Renang. Kamis, (13/1/2022).
Tes Samapta bertujuan untuk mengetahui secara umum eksternal fisik para calon, sehingga diharapkan para calon selain memiliki minat yang tinggi untuk menjadi anggota TNI AU, diharapkan pula memiliki tubuh dan fisik yang sehat. Mereka akan mengikuti proses seleksi berikutnya di Lanud Sjamsudin Noor.
Dijelaskan Komandan Lanud Sjamsudin Noor Kolonel Pnb Yulmaizir Chaniago, hasil tes samapta tiap-tiap peserta merupakan hasil asli dan murni bukan rekayasa, dalam arti tidak ada satu orangpun peserta yang dipaksakan untuk lulus agar dapat mengikuti proses seleksi berikutnya. Hal ini merupakan upaya reformasi birokrasi yaitu tidak lagi mengenal KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme) dalam proses rekruitmennya.
Selanjutnya peserta akan mengikuti beberapa seleksi bidang berikutnya. Diperkirakan pada akhir bulan Maret 2022, mereka telah selesai menjalani rangkaian seleksi tingkat rayon di Lanud Sjamsudin Noor dan selanjutnya seleksi tingkat pusat di Lanud Adi Sumarmo, Solo. Mereka yang lolos seleksi tingkat pusat langsung menjalani pendidikan pertamanya di Lanud Adi Sumarmo.(juns)
SebarkanBanjarbaru
[OPINI PUBLIK] Menyoal Pilgub Kalsel : Pemimpin Perempuan Dalam Perspektif Demokrasi Indonesia
BalainNews.com, BANJARBARU – Pada Pilkada Serentak 2024, peningkatan jumlah calon perempuan terlihat di beberapa daerah. Fenomena peningkatan keterlibatan perempuan di Pilkada Serentak 2024 ini menjadi angin segar bagi kontestasi politik di Indonesia. Keterlibatan perempuan dalam politik dan kepemimpinan menjadi salah satu bagian dari SDG 5.5 yang terwujud lewat proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen nasional dan pemerintahan daerah. Indikator SDG 5.5.1 mengukur “proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen nasional dan pemerintah daerah” dalam kerangka tujuan pembangunan berkelanjutan seperti yang diamanatkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa. Indikator ini berfokus pada representasi perempuan dalam lembaga legislatif dan eksekutif di tingkat nasional maupun daerah. Tujuan akhirnya sebagai upaya untuk menuju kesetaraan gender (Topan Y, Kompas Pedia, 2024).
Perempuan yang maju dalam bursa Pilkada, masih banyak yang dipertanyakan kemampuannya. Selain itu, perempuan juga masih saja mendapat stereotip sebagai orang yang tak pantas memimpin. Keadaan diperburuk dengan karakteristik sistem politik Indonesia didominasi budaya patriarki, yang memandang perempuan sebagai sosok lemah dan tidak bermanfaat. Padahal kehadiran perempuan di bidang politik sangat penting untuk pengambilan keputusan dan kebijakan berperspektif gender (Titi E, 2024).
Keterwakilan perempuan sebagai cakada juga mewakili suara serta kepentingan perempuan dan anak. Maka dari itu, menjadi tugas kita bersama sebagai pemilih untuk memastikan apakah program yang ditawarkan cakada perempuan mampu menjawab isu perempuan dan anak di daerahnya, kemudian komitmen politik yang dibangun menyelesaikan permasalahan sampai ke akarnya, dan tidak adanya pelanggaran, sekaligus tetap menciptakan pilkada yang ramah perempuan dan anak. Kita juga harus memastikan bahwa Pilkada Serentak tahun ini bebas dari diskriminasi bagi perempuan, baik peserta maupun pemilih (Titi E, 2024).
Sementara itu, Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini mengungkapkan seluruh pihak harus bersinergi untuk saling mengingatkan dan mendukung penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2024 yang bebas dari diskriminasi bagi perempuan. Pemerintah Indonesia meratifikasi The Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women (CEDAW) melalui Undang-Undang No.7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan dan CEDAW telah menjadi hukum positif Indonesia. Konvensi CEDAW menegaskan diskriminasi terhadap perempuan adalah pelanggaran HAM, perempuan memiliki hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang harus dinikmati oleh perempuan atas dasar persamaan, kesetaraan dan keadilan dengan laki-laki dan konvensi juga mewajibkan negara untuk melindungi, memajukan, dan memenuhi hak asasi perempuan. Dalam penyelenggaraaan Pemilu dan Pilkada, prinsip dasar CEDAW harus kembali digaungkan agar dalam prosesnya bebas dari diskriminasi, baik terhadap perempuan sebagai peserta maupun pemilih (Titi E, 2024).
Kepala daerah perempuan terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut laman Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), keterwakilan perempuan yang maju di Pilkada Serentak dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada Pemilihan Kepala Daerah 2024, terdapat peningkatan tren partisipasi perempuan. Untuk posisi Gubernur dan Wakil Gubernur, terdapat 18 perempuan yang ikut mencalonkan diri pada Pilkada 2024. Di tingkat Bupati dan Wakil Bupati, jumlah calon perempuan mencapai angka 210 perempuan, sedangkan untuk tingkat Walikota dan Wakil Walikota, terdapat 81 perempuan yang turut bersaing dalam kontestasi politik lokal.
Partisipasi politik perempuan untuk maju dalam ajang pilkada tentu menjadi kekuatan perempuan untuk memajukan bangsa Indonesia khususnya dalam bidang politik. Keterwakilan pemimpin daerah perempuan dan partisipasi politik perempuan merupakan hal penting dalam rangka memastikan hadirnya kebijakan-kebijakan yang mendukung, memberdayakan, dan memfasilitasi kebutuhan perempuan di berbagai bidang pembangunan. Minimnya partisipasi perempuan pun menjadi sorotan. Hal ini akan berdampak pada perjuangan kepentingan perempuan (Devi H, 2024).
Majunya calon kepala daerah perempuan di Kalimantan Selatan periode tahun 2024-2029 seperti Calon Gubernur Kalimantan Selatan yaitu Hj. Raudhatul Jannah atau biasa dipanggil Acil Odah adalah ciri sudah menjalankan demokrasi yang berlaku saat ini di Indonesia. Ada penerimaan yang luas terhadap calon pemimpin perempuan. Kedewasaan demokrasi ini akan sempurna jika kemudian Hj. Raudhatul Jannah benar-benar terpilih menjadi Gubernur Kalsel. Ini akan menjadi torehan penting dalam sejarah kepemimpinan Kalsel, jika Hj. Raudhatul Jannah menjadi gubernur perempuan pertama di Kalimantan Selatan. Maka pesta demokrasi di Kalsel sesungguhnya adalah kerja sejarah masyarakat Kalsel itu sendiri.
Perspektif Islam tidak membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan. Meskipun secara fitrah biologis memiliki perbedaan, tetapi dari sisi penciptaan dan tujuan penciptaan memiliki kesamaan, yaitu sebagai hamba yang diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Dimana ukuran kemuliaan seorang hamba adalah yang paling tinggi ketaqwaannya kepada Allah SWT. Begitu juga ketika berbicara dalam konteks kepemimpinan. Prinsip dasarnya adalah kita semua adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Hal ini bukan saja berkaitan dengan urusan kepemimpinan di dunia, di hadapan orang yang dipimpin, tetapi juga di hadapan Allah SWT di hari akhirat. Lalu, bagaimana agar setiap kita bisa menjadi pemimpin yang baik? Mari kita mulai dengan memahami makna kepemimpinan. Makna kemimpinan bukanlah sosok atau bentuknya, tetapi sifat dan kemampuannya. Sehingga kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi seseorang atau orang lain untuk mencapai tujuan organisasi yang dipimpin (Husaini, 2024)
Kepemimpinan dalam Islam sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yang selalu menerapkan ajaran Al-Qur’an sebagai dasar dalam memimpin umat yang berlandaskan nilai-nilai shiddiq (jujur), tabliqh (menyampai amanah), amanah (dapat dipercaya) dan fathonah (cerdas). Dalam khasanah intelektual Islam, ulama membagi kepemimpinan menjadi 2 kategori, yaitu kepemimpinan besar (al-Imamah al-Uzhma) dan kepemimpinan kecil (al- Imamah al-Shughra). Kepemimpinan besar berkaitan dengan kepemimpinan di publik dalam posisi sebagai kepala negara atau kepala pemerintahan, mulai dari ketua RT, RW, Kepala Desa/Lurah hingga presiden. Sementara kepemimpinan kecil atau privat adalah kepemimpinan dalam salat dan kepemimpinan dalam keluarga. Dalam konteks kepemimpinan besar, yaitu kepemimpinan secara struktural dalam dunia politik kenegaraan, seperti presiden perempuan, kepala daerah perempuan, kepala perusahaan dan sebagainya. Kepemimpinan perempuan dalam Islam sudah menjadi topik di banyak seminar, diskusi, perdebatan hingga kajian ilmiah. Hasilnya tetap sama, ada yang setuju dan ada yang tidak sepakat. Hal tersebut disebabkan karena perbincangan yang berhubungan dengan relasi laki-laki dan perempuan bukan soal prinsip dasar, seperti keadilan, kesetaraan dan kasih sayang, tetapi mengedepankan persoalan kepentingan dan dominasi (Husaini, 2024).
Tantangan reformasi dan globalisasi menuntut seorang pemimpin mampu untuk mengelola organisasi dengan baik dengan memperhatikan segala kebutuhan demi tercapainya tujuan organisasi. Perbedaan jenis kelamin dalam kepemimpinan tidak lagi dipermasalahkan. Hal tersebut dibuktikan dengan perempuan memiliki modal berupa ciri khas untuk menjadi seorang pemimpin. Perempuan juga memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin yang selanjutnya dijadikan tujuan penulisan untuk mengetahui karakteristik perempuan yang dapat menunjang efektifitas kepemimpinan (Helma H, 2023). Penelitian Porter, Crampon dan Smith (2004) mengaitkan masalah gender dan gaya kepemimpinan dengan aspek: Pertama, pengambilan keputusan berorientasi pada pemimpin yang demokratik atau otokratik. Kedua, memengaruhi bawahan, atasan dan rekan kerja dengan strategi komunikasi (Husaini, 2024).
Di era revolusi industri perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak pada peran perempuan yang semakin kompleks. Memiliki kesetaraan di bidang ketenagakerjaan dengan laki-laki, sehingga mempunyai kesempatan, akses dan peluang yang sama sebagai sumber pembangunan nasional. Perempuan sebagai pemimpin dalam berbagai industri adalah topik yang semakin mendapat perhatian di seluruh dunia. Di tengah perubahan sosial, perkembangan norma gender, dan kebutuhan akan keberagaman dalam berbagai sektor, peran perempuan dalam kepemimpinan telah menjadi sorotan utama. Setelah menjadi fenomena yang marak diperbincangkan dalam kalangan mayarakat saat ini, kepemimpinan perempuan tidak lagi diragukan jiwa kepemimpinannya. Kiprahnya semakin tampak di Abad ke-21 [riv/ril].
Penulis : Prof. Dr. Husaini – Akademisi ULM
SebarkanBanjarbaru
Kepemimpinan Perempuan di Era Globalisasi
BalainNews.com, BANJARBARU – Tantangan reformasi dan globalisasi menuntut seorang pemimpin mampu untuk mengelola organisasi dengan baik dengan memperhatikan segala kebutuhan demi tercapainya tujuan organisasi. Perbedaan jenis kelamin dalam kepemimpinan tidak lagi dipermasalahkan. Hal tersebut dibuktikan dengan perempuan memiliki modal berupa ciri khas untuk menjadi seorang pemimpin seperti yang ditunjukkan R.A Kartini sebagai panutan kaum perempuan di Indonesia. Perempuan juga memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin yang selanjutnya dijadikan tujuan penulisan untuk mengetahui karakteristik perempuan yang dapat menunjang efektifitas kepemimpinan (Helma H, 2023)
Penelitian Porter, Crampon dan Smith (2004) mengaitkan masalah gender dan gaya kepemimpinan dengan aspek 1) pengambilan keputusan berorientasi pada pemimpin yang demokratik atau otokratik dan 2) mempengaruhi bawahan, atasan dan rekan kerja dengan strategi komunikasi. Parker (1996) menunjukkan bahwa remaja wanita anglo-american cenderung dependent dan nurturing sedang prianya independent dan agresif. Selanjutnya Parker memperlihatkan perempuan Anglo-American cenderung bergaya transformasional sedangkan, prianya transaksional. Ini menunjukkan bahwa perempuan lebih demokratis dan partisipatif sedang pria lebih otokratik dan direktif (Helma H, 2023). Perempuan mengalami tingkat perkembangan pemikiran yang sangat signifikan yang mana hal tersebut diketahui dari adanya fakta-fakta bahwa saat ini perempuan turut berperan dalam kepemimpinan pada suatu organisasi baik itu organisasi politik maupun non politik. Dengan adanya keterlibatan kaum wanita menjadi seorang pemimpin tersebut dapat menjadi sebuah keterwakilan untuk wanita pada jenis-jenis aktivitas yang dilakukan di lingkup masyarakat (Yulianti R, 2018).
Di era revolusi industri perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak pada peran wanita semakin kompleks. Wanita dan laki-laki memiliki kesetaraan di bidang ketenagakerjaan, sehingga wanita dan laki-laki mempunyai kesempatan, akses dan peluang yang sama sebagai sumber pembangunan nasional. Perempuan sebagai pemimpin dalam berbagai industri adalah topik yang semakin mendapat perhatian di seluruh dunia. Di tengah perubahan sosial, perkembangan norma gender, dan kebutuhan akan keberagaman dalam berbagai sektor, peran perempuan dalam kepemimpinan telah menjadi sorotan utama. Setelah menjadi fenomena yang marak diperbincangkan dalam kalangan mayarakat saat ini, kepemimpinan perempuan tidak lagi diragukan jiwa kepemimpinannya. Kiprah perempuan ini kemudian semakin tampak di Abad ke-21. Dibeberapa negara, sebagian perempuan sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam sisi kehidupan maupun mobilitas vertical (Miswar, 2023).
Kesetaraan gender baik di Indonesia maupun global masih belum berimbang. Sejumlah riset menunjukkan keterwakilan perempuan pada level manajemen di sektor swasta masih belum terpenuhi bahkan sangat minim. Berdasarkan riset World Economic Forum, Indonesia sendiri masih berada di peringkat 101 dari 156 negara untuk kesetaraan gender. Artinya secara umum saat ini keperanan perempuan memang harus didorong, dan di pemerintahan saat ini saya lihat sudah ada perubahan sehingga pemerintah meletakkan program pengembangan perempuan menjadi salah satu prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2020-2024. Kepemimpinan perempuan baik di sektor swasta maupun publik sangat penting bagi kesejahteraan bangsa. Didukung riset oleh lembaga McKinsey tahun 2018-2021, mengatakan bahwa kepemimpinan perempuan mampu menciptakan organisasi yang lebih sehat, egaliter, serta menghasilkan keputusan yang komprehensif dan inklusif karena melihat dari berbagai aspek. Ini lah mengapa keputusan perempuan untuk makin berperan baik di sektor publik maupun swasta sangat dipertimbangkan, karena bukan saja sebuah langkah yang tepat tetapi secara riset juga membuktikan pencapaian yang akan dihasilkan akan jauh lebih baik jika keberadaan perempuan lebih setara dalam pengambilan keputusan (Rahmayanty D, 2023)
Alhasil, khususnya demokrasi di Indonesia yang berlaku dalam hal kepemimpinan tidak membedakan gender/jenis kelamin, terutaman dalam hal pemerintahan cq kepala daerah dan pejabat lainnya, sudah tentu ukurannya adalah kompetensi, jujur, trasparan, bertanggung jawab, transpormatif, sering turun kemasyarat dan mampu membawa kebaikan, kesejahteraan serta peningkatan ekomomi masyarakat. Sudah banyak contoh kepemimpinan perempuan di Indonesia yang sudah sukses, baik di pemerintahan, swasta, pergurunan tinggi dan jenis pendidikan lainnya, termasuk di berbagai organisasi.
Potensi dasar yang dimiliki oleh perempuan sebagai makhluk religius, individu, sosial dan budaya sebenarnya tidak berbeda dengan laki-laki. Berbagai hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan tentang kemampuan dasar potensial dari kedua jenis (laki-laki dan perempuan) tersebut. Bahkan pada beberapa penelitian, tanpak bahwa perempuan memiliki beberapa kelebihan khas, antara lain perempuan lebih mampu untuk berperan ganda, di samping mengembang kodratnya sebagai ibu yang mengandung, melahirkan, menyusui dan membesarkan anak dengan kasih sayang, perempuan memiliki potensi dasar untuk lebih tahan uji, rela berkorban, tahan menderita, ulet dan sabar dibanding laki-laki (Rudi H, 2021).
Perempuan memiliki potensi yang setara dengan laki-laki dalam berkarya pada bidang apa pun, termasuk dalam memimpin perusahaan. Kepemimpinan perempuan dinilai memiliki kelebihan dengan naluri seorang ibu, tegas dan mengayomi. pemimpin perempuan memiliki kelebihan berbeda dibandingkan pemimpin pria. Pemimpin perempuan mampu memberikan perhatian personal kepada anak buah, yang sering kali itu tidak pernah dilakukan oleh seorang pemimpin laki-laki, contoh sederhana memberi perhatian pada kesehatan. Perhatian personal itu justru bisa menjadi motivasi karyawan dalam berkerja untuk mencapai target kerja (Erwi, 2018).
Kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai level kepemimpinan, sudah lama terjadi di Indonesia. Hal ini membuktikan Negara kita menganut prinsif persmaan gender. Oleh karna itu undang-undang dan peraturan Pemerintah-RI khususnya dalam kepemimpinan/kepada daerah baik berupa bupati, wali kota dan gubernur beserta wakilnya masing-masing membolehkan perempuan untuk menjadi pemimpin/kepala daerah tersebut, selagi memenuhi persyaratan ketentuan pemerintah dan KPU-RI.
Dengan adanya keberagaman (diversity) secara gender di posisi pemimpin, inovasi baru dapat dilahirkan sebab perempuan membawa ide-ide segar dan perspektif berbeda yang mungkin tidak terlihat sebelumnya. Kehadiran perempuan di posisi pemimpin, tentunya diperlukan untuk membawa angin segar yang berujung pada lahirnya berbagai inovasi. Kehadiran pemimpin perempuan meningkatkan kesetaraan gender di ranah profesional, termasuk di industri teknologi. Adanya pemimpin perempuan di perusahaan menjadi bukti bahwa perempuan pun mampu memimpin sebuah tim atau perusahaan dengan baik. Dalam hal membangun relasi, pemimpin perempuan secara konsisten dinilai lebih tinggi daripada rekan prianya. Menjadi terampil dalam membangun hubungan di dalam rumah, perempuan juga sangat mungkin berhasil dalam membangun hubungan di luar (Kana RP, 2022).
Telah banyak kaum perempuan dapat mengenyam dunia pendidikan yang sejajar dengan kaum laki-laki sehingga mampu menduduki jabatan strategis yang sama dalam dunia birokrasi atau pemerintahan. kepemimpinan merupakan akibat dari satu arah yang mungkin dikarenakan sang pemimpin memiliki kualitas tertentu yang membuatnya unggul di antara pengikutnya. Secara nasional, kiprah perempuan sudah sangat menonjol. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya perempuan yang saat ini berada di pucuk pimpinan nasional, diantaranya: Sri Mulyani Menteri keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI), Retno Marsudi Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI), Khofifah Indarparawansa sebagai gubernur Jawa Timur dan lainnya (Rabbani, 2023).
Banyak perempuan telah menduduki posisi penting di berbagai bidang. Keunggulan perempuan dalam menduduki posisi penting mendapat pengakuan oleh Marie C. Wilson : “The core what woman bring to leadership- a tendency toward inclusiveness, emphaty, communication up and down hierarchis, focus on broader issues and reacher bussiness” . Hal ini semakin dikuatkan pula oleh Thomas J. Reters mengatakan : “ woman as more relational, less conscious of hierarchy, better listener and more able to avoid the agression men can sometimes bring to management” (Eagly, A. H. & Carli, L. L. 2003).
Kepemimpinan perempuan merujuk pada peran perempuan dalam posisi kepemimpinan, baik di bidang politik, bisnis, organisasi, maupun komunitas. Kepemimpinan perempuan semakin diakui penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, adil, dan inovatif. Selama bertahun-tahun, tren kepemimpinan di tempat kerja semakin meningkat. Pemimpin wanita membawa perspektif baru ke tempat kerja dan terbukti sama efektifnya dengan pemimpin pria. Pemimpin perempuan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan laki-laki, meskipun kelebihan ini bisa berbeda-beda tergantung pada individu. Berikut adalah beberapa kelebihan umum yang sering dikaitkan dengan pemimpin Wanita (Nasrullah, 2022):
- Empati yang Lebih Tinggi. Wanita sering kali dianggap lebih empatik dan mampu memahami perasaan serta kebutuhan orang lain dengan lebih baik. Ini membuat mereka lebih efektif dalam memimpin tim yang membutuhkan perhatian pada kesejahteraan emosional.
- Kemampuan Komunikasi yang Baik. Banyak wanita yang memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik, baik dalam mendengarkan maupun mengekspresikan ide. Hal ini penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan kolaboratif.
- Pendekatan Kolaboratif. Wanita cenderung mengutamakan pendekatan kolaboratif dalam pengambilan keputusan, yang dapat meningkatkan partisipasi dan keterlibatan anggota tim. Mereka sering mencari konsensus dan lebih terbuka terhadap berbagai perspektif.
- Multitasking dan Manajemen Waktu. Wanita sering kali terbiasa dengan multitasking dan memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik, yang sangat berguna dalam mengelola berbagai tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin.
- Ketekunan dan Ketahanan. Banyak pemimpin wanita yang menunjukkan ketekunan dan ketahanan tinggi, terutama dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Mereka sering kali mampu menghadapi situasi sulit dengan tenang dan mencari solusi yang efektif.
- Kepekaan terhadap Isu Sosial. Wanita sering kali lebih peka terhadap isu-isu sosial dan keadilan, yang dapat membuat mereka lebih sadar akan pentingnya kebijakan yang inklusif dan adil dalam organisasi.
- Kepedulian terhadap Pemberdayaan. Pemimpin wanita sering kali lebih fokus pada pemberdayaan anggota tim dan pengembangan potensi individu, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan karier
Fisikawan termasyhur, Albert Einstein kelahiran Jerman pada tahun 1879, penemu teori relatifitas dan memberikan kontribusi besar terhadap mekanika quantum pernah mengatakan bahwa: “kita tidak mungkin memecahkan suatu masalah dengan cara yang sama pada saat kita menciptakan masalah tersebut”. Perubahan hanya mungkin terjadi jika terjadi perubahan cara pandang, perubahan mindset (cara berpikir).
Peran perempuan saat ini harus dipandang dengan cara yang berbeda dibanding masa lalu. Ahmad Al Sughairi, seorang pengacara terkenal di Timur Tengah yang berasal dari keluarga kaya dengan pendidikan di Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa: “Pria memimpikan wanita sempurna. Wanita memimpikan pria sempurna. Mereka tidak tahu bahwa Allah SWT menciptakan mereka untuk menyempurnakan satu sama lain“. Kalimat ini memberikan gambaran mengenai pentingnya keseimbangan peran perempuan dan laki-laki dalam berbagai dimensi sosial kemasyaratan, termasuk yang berkaitan dengan bisnis, politik, pemerintahan dan lainnya. Perempuan dan laki-laki adalah dua entitas yang satu sama lain saling melengkapi (bersifat komplementer).
Kepemimpinan perempuan di berbagai level dalam era globalisasi telah banyak terbukti keberhasilan dalam pekerjaannya. Namun mereka tetap seorang ibu, dan seorang isteri tidak melupakan sebagai kodrati perempuan. Dari masa ke masa ketangguhan kepemimpinan perempuan terus berjalan, teruji dan tangguh serta terus bergerak menuju kesuksesan. [riv]
Penulis : Prof. Dr. Husaini – Akademisi ULM
SebarkanBanjarbaru
Jambore Nasional Generasi Hijau, Paman Birin : Dorong Generasi Muda Peduli Lingkungan
BalainNews.com, BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Asisten Administrasi Umum, H. Ahmad Bagiawan secara resmi membuka Jambore Nasional Generasi Hijau (JNGH) 2024 di Aula Kantor Walikota Banjarbaru pada Sabtu (28/09) malam.
Acara ini akan berlangsung mulai 28 September hingga 2 Oktober 2024 diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Jambore ini merupakan agenda tahunan yang diinisiasi oleh Green Generation Indonesia, organisasi yang berdiri sejak 2009, dan berfokus pada pengembangan generasi muda sebagai agen perubahan di bidang lingkungan.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ahmad Bagiawan, Paman Birin menyampaikan apresiasi kepada Green Generation Indonesia yang telah secara konsisten mendorong generasi muda untuk peduli lingkungan.
“Saya mengapresiasi Green Generation Indonesia yang secara konsisten mendorong generasi muda menjadi agen perubahan di bidang lingkungan. Kegiatan jambore ini menjadi ajang kebersamaan dan kekompakan para pegiat lingkungan muda, tanpa terlepas dari unsur edukasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Paman Birin juga menyampaikab peningkatan kualitas lingkungan hidup di Kalimantan Selatan. gubernur dua periode ini menyebutkan bahwa, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia pada tahun 2023 berada di angka 72,54, naik 0,12 poin dari tahun 2022. Khusus untuk Kalimantan Selatan, IKLH 2023 tercatat di angka 73,5, melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu 70,9.
“Progres perbaikan kualitas lingkungan hidup ini menunjukkan kerja keras kita bersama. Namun, kita tidak boleh lengah terhadap isu-isu lingkungan seperti pengelolaan sampah, ancaman banjir, serta kebakaran hutan dan lahan. Semua elemen lingkungan, seperti air sungai, udara, dan tutupan hutan, harus tetap menjadi perhatian dan penanganan bersama,” tambahnya.
Pemerintah daerah terus berfokus pada upaya pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat.
Untuk itu, Paman Biri juga menekankan pentingnya Gerakan Revolusi Hijau yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Gerakan ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup melalui peningkatan tutupan lahan bervariasi, menurunkan tingkat lahan kritis, dan meningkatkan produktivitas lahan melalui aksi penanaman pohon.
“Melalui Gerakan Revolusi Hijau, lahan kritis di Kalimantan Selatan berhasil dikurangi dari semula 642.580 hektar menjadi 458.478 hektar. Kami berkomitmen untuk terus melakukan pemulihan dan pemeliharaan lingkungan sebagai tanggung jawab terhadap alam yang akan diwariskan kepada generasi mendatang,” tegasnya.
Paman Birin juga berpesan kepada para peserta jambore untuk terus berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda-pemudi yang cinta dan peduli lingkungan, serta berani melakukan aksi nyata.
“Keberadaan kalian di sini membuktikan bahwa alam Ibu Pertiwi memiliki masa depan yang lebih baik. Setiap tindakan kecil sekalipun akan membawa dampak besar di masa depan. Saya berpesan agar kalian terus berinovasi, berkolaborasi, dan berani mengkampanyekan kepedulian terhadap lingkungan. Semangat dan prestasi harus selalu dijaga, baik untuk masa kini maupun masa depan,” pungkasnya.
Sementara itu, Presiden Green Generation Indonesia, Muhammad Zidan, dalam laporannya menyampaikan bahwa generasi muda memiliki komitmen tinggi untuk peduli lingkungan. Dari 600 pendaftar, sebanyak 183 peserta dari 27 provinsi dan 29 kabupaten/kota terpilih mengikuti JNGH 2024, yang melibatkan siswa dari 152 sekolah di seluruh Indonesia.
“Kami generasi muda memiliki komitmen untuk menjadi bagian dari generasi yang peduli dengan lingkungan,” ujar Zidan.
Acara ini diharapkan menjadi ajang pembelajaran sekaligus kolaborasi para pegiat lingkungan muda dari berbagai daerah di Indonesia. [riv/adpim]
SebarkanBanjarbaru
Dibuka Gubernur, Reuni Akbar SMPN 1 Banjarbaru Satukan Alumni dalam Kegembiraan
BalainNews.com, BANJARBARU – Pertemuan hangat antar angkatan dalam Reuni Akbar SMPN 1 (Spensa) Kota Banjarbaru yang dibuka langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Adi Santoso meriah di Auditorium ULM Banjarbaru, pada Sabtu (28/9) pagi.
Dalam opening ceremony Reuni Akbar SMPN 1 Banjarbaru, kelima siswi perempuan mempersembahkan tarian Baksa Kembang.
Acara pembukaan juga ditandai dengan menempelkan telapak tangan pada layar digital oleh Staf Ahli Gubernur Kalsel Adi Santoso bersama jajaran pengurus panitia Reuni Akbar 2024.
Pada pembukaan Reuni Akbar 2024 itu tampak hadir Kepala Sekolah SMPN 1 Banjarbaru, Emi Ambarwaty; Pjs Sekda Banjarbaru, Muhammad Farhanie; Kepala Dinas Pendidikan Banjarbaru, Dedy Sutoyo dan jajaran alumni lainnya. Dan diketahui jumlah siswa yang terhimpun dari angkatan pertama hingga sekarang sebanyak 16.866 Alumni Spensa.
“Saya hormati bapak dan ibu dari alumni tahun 1967, para dewan guru, siswi dan panitia penyelenggara kegiatan Reuni Akbar SMPN 1 Banjarbaru Tahun 2024 ini. Dalam rangka silahturahim dan saling sapa kembali sesama angkatannya,” ucap Gubernur Paman Birin yang disampaikan dalam sambutan tertulisnya oleh Staf Ahli Gubernur, Adi Santoso.
Dalam momentum itu, Paman Birin turut bergembira melihat sejumlah alumni berkumpul kembali saling bertegur sapa antar angkatannya. Layaknya kehangatan kekeluargaan yang tergambarkan di sini.
Menurut Paman Birin, bertemu kembali dengan rekan teman semasa sekolah itu betapa bahagianya sekali.
Dan reunian ini, bagi gubernur dua periode tak hanya sekadar ajang pertemuan saja tetapi bagaimana melihat perjuangan diri hingga sampai di titik sekarang.
“Masa sekolah adalah bagian hidup yang membentuk para siswa, tidak hanya dalam hal akademis tetapi nilai-nilai kehidupan lainnya. Hidup sukses dan memiliki kehidupan lebih baik,” tutur Paman Birin.
Oleh karena itu, Paman Birin berpandangan bahwa membangun sebuah dunia pendidikan tidak semata-mata dari kuantitasnya, tetapi dari kemampuan sdmnya.
“Spensa Banjarbaru telah meluluskan alumni yang sukses. Dari latar pekerjaan yang berbeda-beda, serta sosial ekonominya dan di sini, kita dapat juga berbagi cerita,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Reuni Akbar 2024, Fahriati mengucapkan selamat datang para alumni yang hadir dari berbagai daerah Kalimantan Selatan, bahkan di luar pulau. Menurutnya, kehadiran seluruh alumni pada pagi ini berkat koordinator angkatanlah yang mengajak rekan temannya dapat berkumpul di sini.
“Tak hanya dari Banjarbaru, mulai Sabang sampai Merauke dan para alumni Spensa, Alhamdulillah kita dapat berkumpul bersama-sama. Di sini ada alumni para guru dan kepala sekolah turut hadir,” ungkap Fahriati.
Dalam kesempatan itu, Fahriati mengaku telah lama terpisah yang membuat kerinduan antar alumni, baik itu sesama angkatan dan para guru SMPN 1 Banjarbaru. Ia mengajak agar terus saling menjalin silahturahmi ini agar memperkuat sesama alumni.
Dalam acara itu, proses pemilihan Ketua Ikatan Alumni SMPN 1 Banjarbaru atau IKASMPN 1 Banjarbaru mendapati tiga calon kandidat, yakni Fahriati, Sofian dan Toto Dewanto.
Secara singkat disepakati oleh forum dan kedua calon kandidat bahwa Ibu Fahriati, S.Pd terpilih sebagai Ketua IKASMPN 1 Banjarbaru, Periode 2024-2029.
Dan sebagai informasi bahwa SMPN 1 Banjarbaru berdiri sejak 30 September 1957, artinya tinggal menghitung waktu atau 2 hari ke depan bakal merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 dengan menggelar kembali acara Spensa Party. [riv/adpim]
SebarkanBanjarbaru
Staf Ahli Pemprov Sambut Kedatangan Wakil KSAD di VIP Room Bandara Syamsuddin Noor
BalainNews.com, BANJARBARU – Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Hj. Husnul Hatimah menerima kedatangan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Mayjen TNI, Tandyo Budi Revita di Bandara Internasional Syamsuddin Noor, Kota Banjarbaru, pada Selasa (10/9) pagi.
Pukul 9.30 WITA, Wakasad Mayjen TNI Tandyo Budi Revita didampingi Komandan Resor Militer 101/Antasari Brigjen TNI, Ari Aryanto tiba di VIP Room Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin di Banjarbaru.
Mengenakan jaket hitam dan berkacamata, Wakasad Mayjen TNI Tandyo Budi Revita turut menyalami Komandan Rindam VI/Mulawarman Kolonel Inf. Win Nindar dan Wakapolda Kalimantan Selatan, Brigjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan.
Di ruang VIP Room, Staf Ahli Gubernur Kalsel, Hj. Husnul Hatimah tampak berbincang dengan Wakasad Mayjen TNI Tandyo Budi Revita bersama jajaran lainnya. Tak lama, orang nomor 2 di TNI AD itu keluar dari tempat jamuan.
Rencana malam ini, Wakasad Mayjen TNI Tandyo Budi Revita akan diagendakan Jamuan Makan Malam bersama pimpinan Forkopimda Kalsel di Hotel Novotel Banjarbaru. [riv/mr/Adpim]
Sebarkan-
Business3 tahun ago
Wow! 7 Jam Tangan Seiko Untuk Pria Produk Terbaru Model Desain Trendy
-
Banjarbaru2 tahun ago
Tarif Parkir Inap Bandara Syamsudin Noor Mulai Rp 15.000 Per 24 Jam, Mobil Aman Selama Terbang
-
Banjarmasin3 tahun ago
Polsek Banjarmasin Selatan Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan Malam Tahun Baru
-
Nasional3 tahun ago
Olimpiade Nasional 2022
-
Banjarmasin3 tahun ago
Pembelajaran Tatap Muka Di SDN Karang Mekar 1 Dan SMPN 8 Banjarmasin
-
Banjarmasin2 tahun ago
Pesan Ulama Sufi Jalaluddin Ar Rumi Untuk Menata Hidup Kita
-
Banjarmasin2 tahun ago
Berjalan Untuk Hindari Sarkopenia
-
Banjarmasin3 tahun ago
Polwan Polda Kalsel Beri Surprise Di HUT Kowad ke-60
-
Banjarmasin3 tahun ago
HUT TNI Ke-76, Lanal Banjarmasin Bersama Forkopimda Kalsel Gelar Upacara
-
Banjarmasin3 tahun ago
Thunder Fried Chicken Hadir Di Banjarmasin Dan Selalu Konsisten Gunakan Tenaga Kerja Lokal