Banjarmasin
Workshop Finalisasi Rencana Kerja Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Wilayah Kalimantan Selatan
BalainNews.com, BANJARMASIN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan bersama Pemerintah Daerah se-Kalimantan Selatan melaksanakan workshop Finalisasi Rencana Kerja Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) wilayah Kalimantan Selatan pada 15-16 Maret 2022 sebagai bentuk implementasi pelaksanaan tugas TP2DD dan khususnya dalam mendorong peningkatan Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di Kalimantan Selatan.
Pelaksanaan workshop dibuka oleh Bapak Bimo Epyanto selaku Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan dan dihadiri oleh Bapak Sekretaris Daerah Kab. Banjar, OJK Regional IX Kalimantan dan BPD Kalimantan Selatan dengan narasumber dari Kementerian Dalam Negeri. Peserta kegiatan berasal dari Badan Keuangan Daerah, Badan Pendapatan Daerah, Badan Pengelolaan Aset dan Keuangan Daerah, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, serta seluruh anggota TP2DD masing-masing daerah yang mengikuti secara online untuk dapat melakukan finalisasi rencana kerja TP2DD.
Pembentukan TP2DD merupakan komitmen Pemerintah Pusat melalui penerbitan Keputusan Presiden No. 3 tahun 2021 tentang Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 56 tahun 2021 tentang TP2DD Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Tata Cara Implementasi ETPD.
Menindaklanjuti arahan tersebut, sejak 2021 lalu telah terbentuk 14 (empat belas) TP2DD di Kalimantan Selatan sebagai forum koordinasi antar instansi dan pemangku kepentingan dalam mendorong inovasi dan memperluas pelaksanaan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Selanjutnya, pencapaian ETPD diukur berdasarkan Indeks ETPD yang merupakan asesmen terhadap implementasi dan realisasi dari penggunaan kanal pembayaran non tunai baik pada transaksi penerimaan maupun belanja pemda dan pemanfaatan kanal pembayaran digital maupun semi digital seperti QRIS, e-commerce, EDC, teller bank dan kanal pembayaran lainnya. Serta dukungan pemda terhadap governance dan transparansi keuangan melalui integrasi sistem keuangan transaksi daerah, dan dukungan terhadap peningkatan akseptasi dan literasi digital masyarakat melalui pelaksanaan sosialisasi dan edukasi.
Berdasarkan hasil penilaian pada aplikasi Sistem Informasi Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (SIP2DD), pada posisi Triwulan IV 2021 Indeks ETPD di Provinsi Kalimantan Selatan terdapat 3 Pemda yang tergolong dalam kategori digital yaitu Kab. Tanah Bumbu, Kab. Hulu Sungai Utara dan Kab. Kotabaru. Ketiga pemda tersebut sudah mendekati 100% dalam mengimplementasikan kanal pembayaran digital pada transaksi belanja pemda dan juga transaksi pendapatan daerah.
Beberapa transaksi pendapatan yang telah mengimplementasikan kanal pembayaran digital adalah pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang dapat dibayar menggunakan QRIS, e-commerce, Electronic Data Capture (EDC), teller bank. Sedangkan untuk 11 Pemda lainnya tergolong dalam kategori maju yang secara bertahap terus meningkatkan implementasi kanal pembayaran digital khususnya pada transaksi pendapatan daerah sejalan dengan arah rencana kerja TP2DD.
Bank Indonesia terus bersinergi bersama dengan Pemerintah Daerah di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Selatan untuk menyukseskan TP2DD bersama dengan OJK Regional IX Kalimantan dan BPD Kalimantan Selatan, dalam rangka implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) menuju Banua yang digital.
Hal ini guna meningkatkan transparansi transaksi keuangan daerah, perbaikan tata kelola dan mengintegrasikan sistem pengelolaan keuangan daerah sehingga pendapatan daerah akan lebih optimal. [ad/rls-bi]
SebarkanBanjarmasin
Bagikan Rombong Barakah UMKM Prasejahtera Awali Kegiatan Tahun 2025 Bank Kalsel
BalainNews.com, BANJARMASIN – Bank Kalsel memulai tahun 2025 dengan semangat berbagi melalui program Pemberdayaan Ekonomi Mustahik Unit Pengumpul Zakat (UPZ), Bank Kalsel menyerahkan bantuan Rombong Barakah kepada empat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) prasejahtera di wilayah Kota Banjarmasin. Acara ini berlangsung pada Jumat, 3 Januari 2025, sebagai
bentuk komitmen Bank Kalsel dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor UMKM. Penyerahan bantuan dilakukan secara langsung oleh Direktur Utama Bank Kalsel,
yang secara bergantian memberikan Rombong Barakah kepada Pardi (usaha pentol), Iskandar (usaha pentol), Hayat (usaha gorengan), Obung Abdul Rifal (usaha bubur ayam). Acara tersebut turut
disaksikan oleh Direktur UPZ Bank Kalsel, M. Fajri Muhtadi; Kepala Bank Kalsel Cabang Utama, Suriadi; Kepala Bank Kalsel Cabang Syariah Banjarmasin, Sufian, Kepala Bank Kalsel Cabang Pembantu Duta Mall Banjarmasin, serta perwakilan Divisi Sekretaris Perusahaan.
Setelah penyerahan dilakukan, Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin menyampaikan Program Rombong Barakah ini adalah wujud nyata kepedulian Bank Kalsel untuk membantu masyarakat pra
sejahtera dalam meningkatkan taraf hidup mereka melalui pemberdayaan ekonomi para Mustahik penerima manfaat.
“Bank Kalsel percaya bahwa kemajuan suatu daerah tidak terlepas dari kontribusi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bantuan Rombong Barakah pada hari ini menjadi salah satu titik awal yang baik di tahun 2025 untuk membantu dan mendukung UMKM pra sejahtera agar dapat
berkembang dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga mereka. Bantuan ini bukan hanya sekadar fasilitas fisik, tetapi juga wujud komitmen untuk merangkul semua dalam membangun
ekonomi yang lebih inklusif di Kalimantan Selatan,” Ucap Fachrudin.
Sementara itu, pewakilan penerima bantuan rombong barakah yang merupakan pemilik usaha pentol, Pardi mengungkapkan rasa syukurnya dan terima kasih kepada Bank Kalsel melalui Unit
Perngumpul Zakat (UPZ) atas bantuan tersebut. Dengan adanya ini, saya bisa memulai usaha yang lebih layak dan berharap bisa meningkatkan penghasilan keluarga.
“Saya sangat berterima kasih kepada Bank Kalsel atas bantuan ini, karena sangat berarti bagi usaha saya dan keluarga. Bantuan ini tidak hanya memberikan fasilitas, tetapi juga semangat baru bagi
kami untuk terus berusaha lebih keras, sehingga diharapkan mampu menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan ekonomi keluarga kami. Dan untuk Bank Kalsel saya doakan terus sukses dan maju, agar dapat terus menjalankan program-program seperti ini agar semakin banyak
UMKM pra sejahtera yang terbantu dan bisa maju bersama,” pungkas Pardi.
Sebagai informasi, bagi donatur yang ingin menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu saudara kita yang membutuhkan, kamu bisa ikut berpartisipasi dalam program-program kegiatan yang diinisiasi oleh Bank Kalsel melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui rekening Bank Kalsel Syariah dengan nomor 6500844928 (Zakat) dan
6500846214 (Infak dan sedekah) atas nama Unit Pengumpul Zakat Bank Kalsel dan untuk konsultasi dan konfirmasi transfer bisa melalui WA Center UPZ Bank Kalsel di nomor 0811505153. [adv/riv].
Banjarmasin
LANGKAH PENYELESAIAN KONFLIK NU (gagasan pemikiran dari luar kotak penalti)
BalainNews.com, BANJARMASIN – Menjelang hadir pada Pra MLB NU di Jawa Timur (Surabaya dan Jombang, 17–21 Desember), yang diselenggarakan oleh Presidium Penyelamat Organisasi NU, mulai dari arena hingga saat kembali ke banua, bahkan sampai sekarang, begitu banyak kontak telepon yang masuk. Mulai dari sekadar bertanya, “Kenapa MLB?” “Kenapa tidak menunggu periodesasi?” hingga pertanyaan bernada usil seperti, “Jabatan apa yang kiai cari?” “Kenapa tidak istirahat saja?” dan berbagai pertanyaan lain yang tidak habis-habisnya
Beruntungnya, saya sudah terbiasa dengan narasi seperti ini. Selain menyenangkan, juga menyebalkan. Sebagian saya jawab serius, selebihnya secara guyon-an, dan santai-santai saja. Tentu, ada yang puas, ada juga yang kecewa. Pastinya, di antara mereka itu ada pula yang biasa-biasa saja.
Berurusan dengan publik soal jam’iyyah seperti NU, tentu harus berkepala ekstra dingin. Karena niat baik, tak sedikit dianggap tak baik. Sebaliknya, niat jahat, justru malah ada yang menganggapnya sebagai aksi yang baik. Itulah dunia, “panggung sandiwara”, ungkap roker tahun 1970-an, Achmad Albar.
Lihat saja reaksi Ketua Umum PBNU, Rais ‘Am PBNU, serta orang-orang di lingkarannya. Beberapa pendukung setianya dengan lantang beramai-ramai menyalahkan kerumunan “gerombolan” PPO MLB NU itu. Ada yang menyebut mereka sebagai kelompok “pengangguran”, “ambisi jabatan”, “tidak tahu aturan”, “bodoh AD ART”, “gerombolan liar”, dan berbagai julukan negatif yang tidak layak disebutkan satu per satu.
Saat libur Natal kemarin, saya berdiskusi dengan para mahasiswa. Mereka bertanya soal NU. Saya katakan, “Mereka itu tidak memiliki cermin yang sempurna sehingga sama sekali tidak bisa melihat borok di wajahnya. Kritik sosial yang lazim terjadi di mana-mana justru dianggap sebagai hama yang harus dibasmi hingga ke sarangnya.”
Fenomena konflik NU ini dapat dikaji dari berbagai perspektif dan sejarah, mulai dari sosiologis, yuridis, filosofis, agamis, hingga ekonomis. Kesimpulannya, konflik tidak akan pernah hilang. Konflik akan selalu ada, muncul, tenggelam, muncul lagi, tenggelam lagi, dan seterusnya. Bedanya hanya pada kadarnya, bisa berada di atas 180 derajat atau di bawah 10 derajat. Semua tergantung aktor, baik internal maupun eksternal.
Jika hari ini suhu politik jam’iyyah rada panas, bisa jadi karena internal pengurus yang salah. Kenapa, karena publik luas juga ikut menyalahkan internal mereka. Berbeda ketika Gus Dur (Ketua Umum PBNU) ditekan rezim Orde Baru di tahun 1990-an, justru masyarakat luas yang membelanya. Diprediksi, ending dari cerita ini, MLB pasti terjadi. Karena secara isyarat, tak ada tanda-tanda damai. Sejak isu MLB berdengung, para decision maker PBNU malah konfrontatif. Menariknya, suara arus bawah yang mendukung MLB semakin bergaung, baik internal atau eksternal.
Kebetulan benteng mereka di pemerintahan, sudah diganti. Tak ada lagi kekuatan mereka, seperti saat menguasasi sebuah kementerian pada Muktamar NU di Lampung. Jika hari ini ada figure Gus Ipul, tapi ASN nya tidak seperti kementerian pendukung Lampung, yang bisa dimobilisasi. Situasi ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh para penggerak MLB. Jangan sampai mundur, harus gass poll … !!!
Jika MLB tetap terlaksana, sedikitnya ada 3 kemungkinan terjadi. Pertama, ada dualisme kepengurusan NU se nusantara. Jika ini yang terjadi, maka yang rugi jam’iyyah dan jama’ah. Semua rugi. Ini sesungguhnya tak boleh terjadi. Untuk itu harus ada yang mengalah. Bercermin dari konflik NU pasca Pemilu 1982 – 1984, K.H. Idham Chalid patut dijadikan <span;>uswah hasanah. Beliau memilih menyelamatkan jam’iyyah. Mengalah, hingga terselenggaranya Muktamar NU di Situbondo tahun 1984. Dengan mekanisme AHWA Tunggal, seorang diri, <span;>Allah Yarham<span;> K.H. As’ad Samsul Arifin, menunjuk K.H. Ahmad Siddiq Sebagai Rais ‘Am Syuriah PBNU, dan K.H. Abdurrahman Wahid sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU (lahul fatihah buat semuanya).
Model Lampung juga setali tiga uang. Kelompok Tanfidziyah yang dipimpin Prof. K.H. Said Aqiel Siradj, pun mengalah. Tak melakukan perlawanan. Hingga sekarang jemaat beliau pun tersingkirkan. Untuk apa? Semata untuk menjaga marwah jam’iyyah. Beliau berjiwa besar. Bagaimana respon elite PBNU hari ini, kita tunggu saja. Yang pasti, kritik terhadap jam’iyyah hari ini terus menguat, sama seperti jemaat NU yang mengeritik para habaib yang dianggap sudah rungkad.
Kedua, elite PBNU ngeyel bertahan. Merasa benar, dan disukai rakyat. Kalau ini yang terjadi, maka jam’iyyah seperti sedang berada di tepi jurang. Beberapa indikator yang bisa dijadikan sandaran, adanya gap antara elite PBNU dengan umat di akar rumput. Aset-aset yang tidak terurus, bahkan berimbas, seperti tata kelola kampus, rumah sakit, dan lembaga lainnya (yang bisa dimonitor dinamikanya, andai mereka mau jujur mencermatinya). Berbagai MoU hanya akan menjadi penghias lemari, dan beragam persoalan akan bermunculan di sana-sini.
Ketiga, sikap pemerintah. Harapannya, pemerintah seyogyanya tetap pada tupoksinya. Namun untuk menciptakan stabilitas negara, mereka bisa saja tegas. Karena jangan sampai jam’iyyah NU ini amburadul, dikelola secara otoriter. Menteri Dalam Negeri harus mencermati baik-baik apa yang sedang terjadi. Jamaah yang diam lebih banyak dari pada yang bersuara. Mereka itulah yang bisa dijadikan rujukan. Apalagi misalnya jika ada di lingkaran elite NU yang tak sejalan dengan kebijakan NKRI, misalnya soal khilafah atau negara Islam, ini harus segera ditutup ruangnya. Karena itu berbahaya sekali. Juga terhadap mereka yang selalu membanggakan para pendatang, itu juga kurang wise. Buat apa generasi muda kita dididik, jika hanya dipandang sebagai warga kelas dua. Negara juga harus tegas terhadap pihak tertentu yang secara terselubung menjadi corong kepentingan kolonial dari kelompok zionis Israel.
Besar harapan, agar negara bisa lebih demokratis dan bijak jika menyerahkan urusan NU ini hanya ke aktor yang sesungguhnya. Sembari menarik pejabat negara yang menyibukan diri mengurus NU, seperti Gus Ipul. Sesungguhnya, menjadi relevan jika Sekjend PBNU yang dipercaya negara menjadi Menteri Sosial oleh Presiden Prabowo, mundur dari PBNU. Karena nyatanya, saat kunjungan bencana alam, jumpa pers-nya justru soal NU melulu. Kita yakin, sebagai negarawan, Presiden Prabowo, pasti risih melihat pembantunya double tanggung jawab institusi, bahkan terlibat konflik civil society, jam’iyyah NU. Menjadi relevan jika Presiden langsung bertindak, memberikan ultimatum pada pembantunya: “sibuk ngurus NU, atau menjalankan tugas negara?”
Untuk para aktivis PPO MLB, optimalkanlah peranan ulama, masyayikh, pimpinan pesantren dan muasis, yang selama ini sudah seirama. Ini modal adu kekuatan opini dan dukungan. Keprihatinan ulama terhadap eksistensi PBNU hari ini menjadi senjata ampuh bagi PPO MLB untuk melangkah lebih jauh, menyelamatkan jam’iyyah. Kelompok ini harus dipelihara buat penjaga marwah NU, termasuk optimalisasi peran masyayikh itu di muktamar mendatang.
Optimalisasi peran ulama ini merupakan jalan pintas menyelesaikan konflik, sekaligus menjadikan para masyayikh sebagai pengawas NU di masa depan. Jika ada konflik, pembekuan, atau pemberhentian seperti yang dialami K.H. Marzuki Mustamar (Jawa Timur), itu bukan ranah Tanfidziyah lagi, melainkan sudah harus persetujuan para pengawas. Format inilah langkah penyelesaian konflik, di mana PBNU bisa dibubarkan para masyayikh, dan membentuk pengurus yang baru. Kehadiran wilayah dan cabang fungsional hanya aspiratif, sedang ulama sekaligus pengawas eksekutif. Wallahua’lam bi as-sawab … !!! [riv/nf]
Oleh : M. Syarbani Haira
SebarkanBanjarmasin
Moment Hari Ibu, UPZ Bank Kalsel dan LAZNAS Sahabat Yatim Indonesia Serahkan Bantuan 50 Paket Sembako Untuk Ibu Ibu Dhuafa
BalainNews.com, BANJARMASIN – Hari lbu di Indonesia merupakan tonggak perjuangan perempuan untuk terlibat dalam upaya merebut kemerdekaan dan pergerakan perempuan Indonesia dari masa ke masa sebagai sumber daya potensial dalam pembangunan dan berbagai lini kehidupan lainnya.
Berdasarkan hal tersebut LAZNAS Sahabat Yatim mengajak UPZ Bank Kalsel untuk berkolaborasi dalam program Hari lbu dengan tema “lbu, Aku Bangga Padamu” dengan target ibu-ibu yang berstatus miskin/dhuafa.
Dalam kolaborasi tersebut UPZ Bank Kalsel memberikan bantuan berupa paket sembako kepada 50 ibu-ibu yang berstatus miskin/dhuafa yang tersebar di seluruh
Kecamatan Kota Banjarmasin.
Adapun dalam penyerahan bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Bendahara UPZ Bank Kalsel, M. Rizaldy Mustary Haq didampingi LAZNAS Sahabat Yatim Kalimantan Selatan (Kalsel) diberikan kepada perwakilan penerima paket sembako.
“Semoga dengan bantuan paket sembako ini dapat meringankan beban hidup ibu-ibu dhuafa yang menerima, dan memberikan sedikit kebahagiaan di tengah perjuangan mereka. Dalam rangka Hari lbu ini, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan, kekuatan, dan kebahagiaan kepada para penerima bantuan paket sembako yang diselenggarakan oleh LAZNAS Sahabat Yatim Kalimantan Selatan yang berkolaborasi dengan UPZ Bank Kalsel,” pesan Rizaldy. [adv/riv]
SebarkanBanjarmasin
UPZ Bank Kalsel Beri Bantuan Pemberdayaan Ekonomi Mustahik melalui Modal Usaha Mahli
BalainNews.com, BANJARMASIN – Mahli merupakan Satpam tenaga alih daya Bank Kalsel yang sudah bekerja selama +3 tahun di Bank Kalsel serta mempunyai usaha jasa potong rambut selama 6 tahun di JI. Mantuil.
Dalam menjalankan usaha jasa potong rambut keadaan alat penunjang usaha saat ini sudah kurang memadai karena alat yang digunakan sudah berusia +6 tahun dan juga tempat usaha ybsk kurang strategis yaitu didalam gang kecil serta keadaannya sulit untuk parkir.
Berdasarkan hal tersebut, setelah melalui proses, baik itu survei maupun persyaratan yang lengkap, Mahli layak untuk diberikan bantuan pemberdayaan ekonomi mustahik melalui pemberian modal usaha dari UPZ Bank Kalsel.
“Semoga bantuan tersebut dapat membantu dalam peningkatan usaha bagi Bapak Mahli sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Bagi Donatur dan Sahabat Akselenials yang ingin menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu saudara kita yang membutuhkan, kamu bisa ikut berpartisipasi dalam program-program kegiatan yang diinisiasi oleh UPZ Bank Kalsel dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui UPZ Bank Kalsel,” ajak UPZ Bank Kalsel.
Rekening Zakat, Infak dan Sedekah:
Bank Kalsel Syariah:
6500844928 (Zakat)
6500846214 (Infak dan sedekah) A.n Unit Pengumpul Zakat Bank Kalsel. [adv/rivani]
Banjarmasin
UPZ Bank Kalsel Beri Bantuan Rombong Barakah Kepada 2 Orang Mustahik Melalui Kantor Cabang Pelaihari dan Kantor Cabang Pembantu Asam-Asam
BalainNews.com, BANJARMASIN – Wujud kepedulian kepada pelaku Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) dan pemberdayaan ekonomi rakyat untuk para penerima manfaat diseluruh Kalimantan Selatan khususnya pedagang pentol keliling. Dalam program “Rombong Barakah” Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Bank Kalsel salurkan bantuan gerobak dan modal usaha.
Atas arahan Pembina UPZ Bank Kalsel Fachrudin mengintruksikan kepada seluruh cabang Bank Kalsel agar diberikan 2 (dua) buah Rombong Barakah kepada orang yang tergolong 8 asnaf dengan tujuan turut serta
membantu UMKM kalangan menengah bawah agar mendapatkan bantuan Rombong Barakah UPZ Bank Kalsel secara merata di masing-masing wilayah Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu.
Dengan arahan tersebut Kantor Cabang Pelaihari dan Kantor Cabang Pembantu Asam-Asam masing-masing memberikan 1 buah rombong barakah yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala Kantor Cabang Pelaihari, Noor Imansyah dan Staf kepada Anis Supriyadi (Penjual pentol) dan Kepala Cabang Pembantu Asam – asam, Noor Ihsan kepada lbu Maisyarah (Jual aneka kue).
“Semoga dengan bantuan tersebut dapat membantu usaha bagi 2 orang mustahik tersebut sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Bagi Donatur dan Sahabat Bank Kalsel yang ingin
menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu saudara kita yang membutuhkan, kamu bisa ikut berpartisipasi dalam program-program kegiatan yang diinisiasi oleh UPZ Bank Kalsel dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui UPZ Bank Kalsel,” ajak UPZ Bank Kalsel. [adv/rivani]
-
Business3 tahun ago
Wow! 7 Jam Tangan Seiko Untuk Pria Produk Terbaru Model Desain Trendy
-
Banjarbaru3 tahun ago
Tarif Parkir Inap Bandara Syamsudin Noor Mulai Rp 15.000 Per 24 Jam, Mobil Aman Selama Terbang
-
Banjarmasin3 tahun ago
Polsek Banjarmasin Selatan Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan Malam Tahun Baru
-
Banjarmasin3 tahun ago
Pesan Ulama Sufi Jalaluddin Ar Rumi Untuk Menata Hidup Kita
-
Nasional3 tahun ago
Olimpiade Nasional 2022
-
Banjarmasin3 tahun ago
Pembelajaran Tatap Muka Di SDN Karang Mekar 1 Dan SMPN 8 Banjarmasin
-
Banjarmasin3 tahun ago
Berjalan Untuk Hindari Sarkopenia
-
Banjarmasin3 tahun ago
Polwan Polda Kalsel Beri Surprise Di HUT Kowad ke-60
-
Nasional2 tahun ago
Majelis Ulama Indonesia Dan Masyarakat Spiritual Indonesia
-
Banjarmasin3 tahun ago
HUT TNI Ke-76, Lanal Banjarmasin Bersama Forkopimda Kalsel Gelar Upacara