Momentum Hari Anti Korupsi Dan Kendala Pelayanan Aduan HAM – Balain News
Connect with us

Banjarmasin

Momentum Hari Anti Korupsi Dan Kendala Pelayanan Aduan HAM

Published

on

Advokat Senior Dr H Fauzan Ramon SH MH. (Foto : Ist)

BalainNews.com, BANJARMASIN – Hari Anti Korupsi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 9 Desember, juga menjadi perhatian Jajaran Advokat di daerah ini, termasuk Advokat Senior Dr H Fauzan Ramon SH MH, yang selama ini terus memonitor peristiwa ini di beberapa media dan mengetahui perkembangan peningkatan kasus tersebut. Juga hal ini terlihat dari jumlah kasus yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Jalan Pramuka Banjarmasin, terjadi peningkatan kasus. Dinilai Fauzan, kesadaran atau sanksi yang diberikan kepada Pelaku Tindak Pidana Korupsi belum mengena. Juga faktor ekonomi turut mempengaruhi peningkatan ini. Sehingga diharapkan terus dilakukan upaya peningkatan pencegahannya.

“Sudah disuarakan dari LSM-LSM yang peduli terhadap Anti Korupsi. Itu hanya slogan-slogan saja. Tapi bukti kenyataannya bukan hanya di Kalimantan Selatan, namun di Indonesia. KPK saya lihat juga ada penangkapan dugaan korupsi termasuk Bupati Bangkalan. Seolah-olah dari yang melakukan kejahatan bidang Korupsi ini tidak ada jera-jeranya,” ungkap Fauzan.

Adanya indikasi tebang pilih dalam pemberantasan korupsi, kata Fauzan, Kejaksaan, Kepolisian dan KPK masing-masing (menangani), tinggal dilihat serius nggak? Profesional nggak penanganan kasus ini,” tegas Fauzan.

Sedangkan menyangkut penegakan Hak Azasi Manusia, Fauzan menyatakan, masih kurang. Karena untuk melaporkan tindak pelanggaran HAM, harus ke Kantor Pusat di Jakarta dan tidak ada Kantor Perwakilan di daerah. Sedangkan keberadaan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM di Kalsel, dinilai Fauzan, hanya menerima laporan tindak pelanggaran HAM.

“Orang dalam menyampaikan tindakan (pelanggaran) Hak Azasi Manusia (HAM) itu untuk perwakilan di Kalsel ini tidak ada. Itu susahnya,” ungkap Fauzan.

Adanya Kanwil Kementerian Hukum dan HAM di Kalsel, kata Fauzan, “Paling dia (Kanwil tersebut) menerima untuk meneruskannya. Dan juga proses-proses HAM itu pengadilannya di Pusat. Harusnya ada Perwakilan di daerah, karena kita sudah 38 provinsi. Misalkan perwakilan Indonesia Timur di mana letaknya. Sehingga menjadi lebih efektif.”***(riv/juns)

Sebarkan

Banjarmasin

Tingkatkan Inklusi Keuangan, Bank Kalsel Telah Buka Layanan Laku Pandai Di Barabai

Published

on

Turut berhadir Kepala Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Eddy Rahmawan, S.STP, M.IP dan Kepala Bank Kalsel Cabang Barabai, Muhaini Achyar. (Foto : Ist) 

BalainNews.com, BANJARMASIN – Sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat, Bank Kalsel bekerjasama dengan Agen BUMDES di Kabupaten/Kota se’Kalsel memberikan layanan Laku Pandai, yang dikenal dengan nama Layanan ADINK Bank Kalsel.

Program ini merupakan bentuk dukungan terhadap inisiatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menciptakan akses keuangan yang lebih luas tanpa perlu keberadaan kantor fisik. Dengan memanfaatkan layanan ini, Bank Kalsel berupaya menjangkau masyarakat hingga ke pelosok daerah, memastikan setiap individu memiliki kesempatan untuk menikmati layanan perbankan secara mudah dan praktis.

Kali ini di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Bank Kalsel Secara simbolis membuka Layanan ADINK (Agen Digital Inklusi Keuangan) di Foodcourt Cappadocia, Desa Banua Budi, Kecamatan Barabai, pada Kamis (16/1) pagi.

Turut berhadir, Kepala Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Eddy Rahmawan, S.STP, M.IP dan Kepala Bank Kalsel Cabang Barabai, Muhaini Achyar serta masyarakat sekitar yang juga sekaligus mencoba layanan ADINK Bank Kalsel tersebut.

Kegiatan ini ditandai dengan serah terima penunjukkan Agen Digital Inklusif Keuangan (ADINK) Bank Kalsel kepada perwakilan BUMDes Budi Makmur. Langkah ini bertujuan untuk memperluas ketersediaan akses layanan keuangan bagi masyarakat yang belum mengenal atau mendapatkan layanan perbankan.

Kepala Bank Kalsel Cabang Barabai, Muhaini Achyar menjelaskan bahwa layanan ini merupakan kolaborasi antara Bank Kalsel dan masyarakat, yang mendaftar menjadi Agen Digital Inklusif Keuangan (ADINK) sebagai perpanjangan tangan Bank Kalsel dalam memberikan layanan perbankan saat ini.

“Bank Kalsel bekerja sama dengan masyarakat atau nasabah untuk didaftarkan menjadi Agen Digital Inklusif Keuangan (ADINK) Bank Kalsel sebagai perpanjangan tangan Bank Kalsel. Kami berharap, dengan adanya layanan ini, masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan perbankan dapat merasakan manfaatnya secara langsung,” ucap Muhaini.

Selain itu, Muhaini menambahkan bahwa manfaat bagi agen atau ADINK Bank Kalsel di antaranya adalah menambah penghasilan melalui sharing fee dari transaksi serta meningkatkan potensi jumlah pelanggan.

“Sedangkan manfaat bagi masyarakat yang menjadi nasabah Tabungan Banuaku Pandai di antaranya adalah memperoleh layanan perbankan, khususnya menabung dan transaksi lainnya dengan lebih aman, praktis, serta efisien melalui ADINK terdekat,” ungkap Muhai.

Sementara itu, Kepala Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Eddy Rahmawan, S.STP, M.IP, menyampaikan apresiasi atas inovasi Bank Kalsel dalam menghadirkan layanan ini. Dengan adanya ADINK, masyarakat desa akan lebih mudah mendapatkan layanan keuangan yang aman dan praktis, sehingga dapat mendorong peningkatan ekonomi lokal.

“Melalui program seperti ini, kami berharap masyarakat desa dapat lebih mandiri secara ekonomi dan memiliki akses yang setara terhadap layanan perbankan. Saya juga mengajak semua pihak, termasuk pemerintah desa dan komunitas lokal, untuk mendukung penuh keberadaan Layanan ADINK dengan berkolaborasi bersama Bank Kalsel. Dengan kerja sama yang baik, layanan keuangan ini dapat berkembang lebih luas dan membawa manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakat desa,” pungkas Edy.

Sebagai Informasi, Layanan keuangan melalui ADINK mencakup berbagai kemudahan, seperti pembukaan rekening tabungan BSA (Banuaku Pandai), setor dan tarik tunai tabungan Banuaku Pandai, termasuk pembayaran PBB dan tagihan PDAM.

Selain itu, Peluncuran ini merupakan tonggak penting bagi Bank Kalsel dalam memperkuat layanan perbankan digital dan mendukung pembangunan ekonomi daerah secara berkelanjutan. Sehingga, Bank Kalsel terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat dan pemerintah daerah di Kalimantan Selatan. [adv/rivani]

Sebarkan
Continue Reading

Banjarmasin

Bagikan Rombong Barakah UMKM Prasejahtera Awali Kegiatan Tahun 2025 Bank Kalsel

Published

on

Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin didampingi Kepala Cabang Utama Suriadi langsung menyerahkan bantuan kepada UMKM Prasejahtera. (Foto : Ist).

BalainNews.com, BANJARMASIN – Bank Kalsel memulai tahun 2025 dengan semangat berbagi melalui program Pemberdayaan Ekonomi Mustahik Unit Pengumpul Zakat (UPZ), Bank Kalsel menyerahkan bantuan Rombong Barakah kepada empat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) prasejahtera di wilayah Kota Banjarmasin. Acara ini berlangsung pada Jumat, 3 Januari 2025, sebagai
bentuk komitmen Bank Kalsel dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor UMKM. Penyerahan bantuan dilakukan secara langsung oleh Direktur Utama Bank Kalsel,
yang secara bergantian memberikan Rombong Barakah kepada Pardi (usaha pentol), Iskandar (usaha pentol), Hayat (usaha gorengan), Obung Abdul Rifal (usaha bubur ayam). Acara tersebut turut
disaksikan oleh Direktur UPZ Bank Kalsel, M. Fajri Muhtadi; Kepala Bank Kalsel Cabang Utama, Suriadi; Kepala Bank Kalsel Cabang Syariah Banjarmasin, Sufian, Kepala Bank Kalsel Cabang Pembantu Duta Mall Banjarmasin, serta perwakilan Divisi Sekretaris Perusahaan.

Setelah penyerahan dilakukan, Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin menyampaikan Program Rombong Barakah ini adalah wujud nyata kepedulian Bank Kalsel untuk membantu masyarakat pra
sejahtera dalam meningkatkan taraf hidup mereka melalui pemberdayaan ekonomi para Mustahik penerima manfaat.

“Bank Kalsel percaya bahwa kemajuan suatu daerah tidak terlepas dari kontribusi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bantuan Rombong Barakah pada hari ini menjadi salah satu titik awal yang baik di tahun 2025 untuk membantu dan mendukung UMKM pra sejahtera agar dapat
berkembang dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga mereka. Bantuan ini bukan hanya sekadar fasilitas fisik, tetapi juga wujud komitmen untuk merangkul semua dalam membangun
ekonomi yang lebih inklusif di Kalimantan Selatan,” Ucap Fachrudin.

Sementara itu, pewakilan penerima bantuan rombong barakah yang merupakan pemilik usaha pentol, Pardi mengungkapkan rasa syukurnya dan terima kasih kepada Bank Kalsel melalui Unit
Perngumpul Zakat (UPZ) atas bantuan tersebut. Dengan adanya ini, saya bisa memulai usaha yang lebih layak dan berharap bisa meningkatkan penghasilan keluarga.

“Saya sangat berterima kasih kepada Bank Kalsel atas bantuan ini, karena sangat berarti bagi usaha saya dan keluarga. Bantuan ini tidak hanya memberikan fasilitas, tetapi juga semangat baru bagi
kami untuk terus berusaha lebih keras, sehingga diharapkan mampu menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan ekonomi keluarga kami. Dan untuk Bank Kalsel saya doakan terus sukses dan maju, agar dapat terus menjalankan program-program seperti ini agar semakin banyak
UMKM pra sejahtera yang terbantu dan bisa maju bersama,” pungkas Pardi.

Sebagai informasi, bagi donatur yang ingin menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu saudara kita yang membutuhkan, kamu bisa ikut berpartisipasi dalam program-program kegiatan yang diinisiasi oleh Bank Kalsel melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui rekening Bank Kalsel Syariah dengan nomor 6500844928 (Zakat) dan
6500846214 (Infak dan sedekah) atas nama Unit Pengumpul Zakat Bank Kalsel dan untuk konsultasi dan konfirmasi transfer bisa melalui WA Center UPZ Bank Kalsel di nomor 0811505153. [adv/riv].

Sebarkan
Continue Reading

Banjarmasin

LANGKAH PENYELESAIAN KONFLIK NU (gagasan pemikiran dari luar kotak penalti)

Published

on

KH M Syarbani Haira (Foto : Ist).

BalainNews.com, BANJARMASIN – Menjelang hadir pada Pra MLB NU di Jawa Timur (Surabaya dan Jombang, 17–21 Desember), yang diselenggarakan oleh Presidium Penyelamat Organisasi NU, mulai dari arena hingga saat kembali ke banua, bahkan sampai sekarang, begitu banyak kontak telepon yang masuk. Mulai dari sekadar bertanya, “Kenapa MLB?” “Kenapa tidak menunggu periodesasi?” hingga pertanyaan bernada usil seperti, “Jabatan apa yang kiai cari?” “Kenapa tidak istirahat saja?” dan berbagai pertanyaan lain yang tidak habis-habisnya

Beruntungnya, saya sudah terbiasa dengan narasi seperti ini. Selain menyenangkan, juga menyebalkan. Sebagian saya jawab  serius, selebihnya secara guyon-an, dan santai-santai saja. Tentu, ada yang puas, ada juga yang kecewa. Pastinya, di antara mereka itu ada pula yang biasa-biasa saja.

Berurusan dengan publik soal jam’iyyah seperti NU, tentu harus berkepala ekstra dingin. Karena niat baik, tak sedikit dianggap tak baik. Sebaliknya, niat jahat, justru malah ada yang menganggapnya sebagai aksi yang baik. Itulah dunia, “panggung sandiwara”, ungkap roker tahun 1970-an, Achmad Albar.

Lihat saja reaksi Ketua Umum PBNU, Rais ‘Am PBNU, serta orang-orang di lingkarannya. Beberapa pendukung setianya dengan lantang beramai-ramai menyalahkan kerumunan “gerombolan” PPO MLB NU itu. Ada yang menyebut mereka sebagai kelompok “pengangguran”, “ambisi jabatan”, “tidak tahu aturan”, “bodoh AD ART”, “gerombolan liar”, dan berbagai julukan negatif yang tidak layak disebutkan satu per satu.

Saat libur Natal kemarin, saya berdiskusi dengan para mahasiswa. Mereka bertanya soal NU. Saya katakan, “Mereka itu tidak memiliki cermin yang sempurna sehingga sama sekali tidak bisa melihat borok di wajahnya. Kritik sosial yang lazim terjadi di mana-mana justru dianggap sebagai hama yang harus dibasmi hingga ke sarangnya.”

Fenomena konflik NU ini dapat dikaji dari berbagai perspektif dan sejarah, mulai dari sosiologis, yuridis, filosofis, agamis, hingga ekonomis. Kesimpulannya, konflik tidak akan pernah hilang. Konflik akan selalu ada, muncul, tenggelam, muncul lagi, tenggelam lagi, dan seterusnya. Bedanya hanya pada kadarnya, bisa berada di atas 180 derajat atau di bawah 10 derajat. Semua tergantung aktor, baik internal maupun eksternal.

Jika hari ini suhu politik jam’iyyah rada panas, bisa jadi karena internal pengurus yang salah. Kenapa, karena publik luas juga ikut menyalahkan internal mereka. Berbeda ketika Gus Dur (Ketua Umum PBNU) ditekan rezim Orde Baru di tahun 1990-an, justru masyarakat luas yang membelanya. Diprediksi, ending dari cerita ini, MLB pasti terjadi. Karena secara isyarat, tak ada tanda-tanda damai. Sejak isu MLB berdengung, para decision maker PBNU malah konfrontatif. Menariknya, suara arus bawah yang mendukung MLB semakin bergaung, baik internal atau eksternal.

Kebetulan benteng mereka di pemerintahan, sudah diganti. Tak ada lagi kekuatan mereka, seperti saat menguasasi sebuah kementerian pada Muktamar NU di Lampung. Jika hari ini ada figure Gus Ipul, tapi ASN nya tidak seperti kementerian pendukung Lampung, yang bisa dimobilisasi. Situasi ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh para penggerak MLB. Jangan sampai mundur, harus gass poll … !!!

Jika MLB tetap terlaksana, sedikitnya ada 3 kemungkinan terjadi. Pertama, ada dualisme kepengurusan NU se nusantara. Jika ini yang terjadi, maka yang rugi jam’iyyah dan jama’ah. Semua rugi. Ini sesungguhnya tak boleh terjadi.  Untuk itu harus ada yang mengalah. Bercermin dari konflik NU pasca Pemilu 1982 – 1984, K.H. Idham Chalid patut dijadikan <span;>uswah hasanah. Beliau memilih menyelamatkan jam’iyyah. Mengalah, hingga terselenggaranya Muktamar NU di Situbondo tahun 1984. Dengan mekanisme AHWA Tunggal, seorang diri, <span;>Allah Yarham<span;> K.H. As’ad Samsul Arifin, menunjuk K.H. Ahmad Siddiq Sebagai Rais ‘Am Syuriah PBNU, dan K.H. Abdurrahman Wahid sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU (lahul fatihah buat semuanya).

Model Lampung juga setali tiga uang. Kelompok Tanfidziyah yang dipimpin Prof. K.H. Said Aqiel Siradj, pun mengalah. Tak melakukan perlawanan. Hingga sekarang jemaat beliau pun tersingkirkan. Untuk apa? Semata untuk menjaga marwah jam’iyyah. Beliau berjiwa besar. Bagaimana respon elite PBNU hari ini, kita tunggu saja. Yang pasti, kritik terhadap jam’iyyah hari ini terus menguat, sama seperti jemaat NU yang mengeritik para habaib yang dianggap sudah rungkad.

Kedua, elite PBNU ngeyel bertahan. Merasa benar, dan disukai rakyat. Kalau ini yang terjadi, maka jam’iyyah seperti sedang berada di tepi jurang. Beberapa indikator yang bisa dijadikan sandaran, adanya gap antara elite PBNU dengan umat di akar rumput. Aset-aset yang tidak terurus, bahkan berimbas, seperti tata kelola kampus, rumah sakit, dan lembaga lainnya (yang bisa dimonitor dinamikanya, andai mereka mau jujur mencermatinya). Berbagai MoU hanya akan menjadi penghias lemari, dan beragam persoalan akan bermunculan di sana-sini.

Ketiga, sikap pemerintah. Harapannya, pemerintah seyogyanya tetap pada tupoksinya. Namun untuk menciptakan stabilitas negara, mereka bisa saja tegas. Karena jangan sampai jam’iyyah NU ini amburadul, dikelola secara otoriter. Menteri Dalam Negeri harus mencermati baik-baik apa yang sedang terjadi. Jamaah yang diam lebih banyak dari pada yang bersuara. Mereka itulah yang bisa dijadikan rujukan. Apalagi misalnya jika ada di lingkaran elite NU yang tak sejalan dengan kebijakan NKRI, misalnya soal khilafah atau negara Islam, ini harus segera ditutup ruangnya. Karena itu berbahaya sekali. Juga terhadap mereka yang selalu membanggakan para pendatang, itu juga kurang wise. Buat apa generasi muda kita dididik, jika hanya dipandang sebagai warga kelas dua. Negara juga harus tegas terhadap pihak tertentu yang secara terselubung menjadi corong kepentingan kolonial dari kelompok zionis Israel.

Besar harapan, agar negara bisa lebih demokratis dan bijak jika menyerahkan urusan NU ini hanya ke aktor yang sesungguhnya. Sembari menarik pejabat negara yang menyibukan diri mengurus NU, seperti Gus Ipul. Sesungguhnya, menjadi relevan jika Sekjend PBNU yang dipercaya negara menjadi Menteri Sosial oleh Presiden Prabowo, mundur dari PBNU. Karena nyatanya, saat kunjungan bencana alam, jumpa pers-nya justru soal NU melulu. Kita yakin, sebagai negarawan, Presiden Prabowo, pasti risih melihat pembantunya double tanggung jawab institusi, bahkan terlibat konflik civil society, jam’iyyah NU. Menjadi relevan jika Presiden langsung bertindak, memberikan ultimatum pada pembantunya: “sibuk ngurus NU, atau menjalankan tugas negara?”

Untuk para aktivis PPO MLB, optimalkanlah peranan ulama, masyayikh, pimpinan pesantren dan muasis, yang selama ini sudah seirama. Ini modal adu kekuatan opini dan dukungan. Keprihatinan ulama terhadap eksistensi PBNU hari ini menjadi senjata ampuh bagi PPO MLB untuk melangkah lebih jauh, menyelamatkan jam’iyyah. Kelompok ini harus dipelihara buat penjaga marwah NU, termasuk optimalisasi peran masyayikh itu di muktamar mendatang.

Optimalisasi peran ulama ini merupakan jalan pintas menyelesaikan konflik, sekaligus menjadikan para masyayikh sebagai pengawas NU di masa depan. Jika ada konflik, pembekuan, atau pemberhentian seperti yang dialami K.H. Marzuki Mustamar (Jawa Timur), itu bukan ranah Tanfidziyah lagi, melainkan sudah harus persetujuan para pengawas. Format inilah langkah penyelesaian konflik, di mana PBNU bisa dibubarkan para masyayikh, dan membentuk pengurus yang baru. Kehadiran wilayah dan cabang fungsional hanya aspiratif, sedang ulama sekaligus pengawas eksekutif. Wallahua’lam bi as-sawab … !!! [riv/nf]

Oleh : M. Syarbani Haira

Sebarkan
Continue Reading

Banjarmasin

Moment Hari Ibu, UPZ Bank Kalsel dan LAZNAS Sahabat Yatim Indonesia Serahkan Bantuan 50 Paket Sembako Untuk Ibu Ibu Dhuafa

Published

on

Penyerahan bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Bendahara UPZ Bank Kalsel, M. Rizaldy Mustary Haq didampingi LAZNAS Sahabat Yatim Kalimantan Selatan (Kalsel) diberikan kepada perwakilan penerima paket sembako. (Foto : Ist).

BalainNews.com, BANJARMASIN – Hari lbu di Indonesia merupakan tonggak perjuangan perempuan untuk terlibat dalam upaya merebut kemerdekaan dan pergerakan perempuan Indonesia dari masa ke masa sebagai sumber daya potensial dalam pembangunan dan berbagai lini kehidupan lainnya.

Berdasarkan hal tersebut LAZNAS Sahabat Yatim mengajak UPZ Bank Kalsel untuk berkolaborasi dalam program Hari lbu dengan tema “lbu, Aku Bangga Padamu” dengan target ibu-ibu yang berstatus miskin/dhuafa.

Dalam kolaborasi tersebut UPZ Bank Kalsel memberikan bantuan berupa paket sembako kepada 50 ibu-ibu yang berstatus miskin/dhuafa yang tersebar di seluruh
Kecamatan Kota Banjarmasin.

Adapun dalam penyerahan bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Bendahara UPZ Bank Kalsel, M. Rizaldy Mustary Haq didampingi LAZNAS Sahabat Yatim Kalimantan Selatan (Kalsel) diberikan kepada perwakilan penerima paket sembako.

“Semoga dengan bantuan paket sembako ini dapat meringankan beban hidup ibu-ibu dhuafa yang menerima, dan memberikan sedikit kebahagiaan di tengah perjuangan mereka. Dalam rangka Hari lbu ini, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan, kekuatan, dan kebahagiaan kepada para penerima bantuan paket sembako yang diselenggarakan oleh LAZNAS Sahabat Yatim Kalimantan Selatan yang berkolaborasi dengan UPZ Bank Kalsel,” pesan Rizaldy. [adv/riv]

Sebarkan
Continue Reading

Banjarmasin

UPZ Bank Kalsel Beri Bantuan Pemberdayaan Ekonomi Mustahik melalui Modal Usaha Mahli

Published

on

Mahli merupakan Satpam tenaga alih daya Bank Kalsel yang sudah bekerja selama +3 tahun di Bank Kalsel. (Foto/Ist) 

BalainNews.com, BANJARMASIN – Mahli merupakan Satpam tenaga alih daya Bank Kalsel yang sudah bekerja selama +3 tahun di Bank Kalsel serta mempunyai usaha jasa potong rambut selama 6 tahun di JI. Mantuil.

Dalam menjalankan usaha jasa potong rambut keadaan alat penunjang usaha saat ini sudah kurang memadai karena alat yang digunakan sudah berusia +6 tahun dan juga tempat usaha ybsk kurang strategis yaitu didalam gang kecil serta keadaannya sulit untuk parkir.

Berdasarkan hal tersebut, setelah melalui proses, baik itu survei maupun persyaratan yang lengkap, Mahli layak untuk diberikan bantuan pemberdayaan ekonomi mustahik melalui pemberian modal usaha dari UPZ Bank Kalsel.

“Semoga bantuan tersebut dapat membantu dalam peningkatan usaha bagi Bapak Mahli sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Bagi Donatur dan Sahabat Akselenials yang ingin menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu saudara kita yang membutuhkan, kamu bisa ikut berpartisipasi dalam program-program kegiatan yang diinisiasi oleh UPZ Bank Kalsel dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui UPZ Bank Kalsel,” ajak UPZ Bank Kalsel.

Rekening Zakat, Infak dan Sedekah:
Bank Kalsel Syariah:
6500844928 (Zakat)
6500846214 (Infak dan sedekah) A.n Unit Pengumpul Zakat Bank Kalsel. [adv/rivani]

Sebarkan
Continue Reading

Kalsel

Banjarmasin8 jam ago

Tingkatkan Inklusi Keuangan, Bank Kalsel Telah Buka Layanan Laku Pandai Di Barabai

BalainNews.com, BANJARMASIN – Sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat, Bank Kalsel bekerjasama dengan Agen BUMDES di Kabupaten/Kota...

Ekonomi2 minggu ago

Kolaborasi Bank Kalsel Bersama Pemda Sediakan Fasilitas Rest Area Bagi Jemaah Haul Guru Sekumpul ke-20 Tahun 2025

BalainNews.com, MARTAPURA – Sebagai bentuk kepedulian dan kontribusi terhadap kegiatan keagamaan, Bank Kalsel turut berpartisipasi dalam Peringatan Haul Guru Sekumpul...

Banjarmasin2 minggu ago

Bagikan Rombong Barakah UMKM Prasejahtera Awali Kegiatan Tahun 2025 Bank Kalsel

BalainNews.com, BANJARMASIN – Bank Kalsel memulai tahun 2025 dengan semangat berbagi melalui program Pemberdayaan Ekonomi Mustahik Unit Pengumpul Zakat (UPZ),...

Kalsel3 minggu ago

Peringatan Haul ke-20 Tahun 2025 Guru Sekumpul, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan Pastikan Petugas Berikan Pelayanan Maksimal

BalainNews.com, MARTAPURA – Rangkaian acara Kegiatan Rutin Malam Senin Moment 5 Rajab 1446 H / 2025 M Haul ke-20 Guru...

Banjarmasin3 minggu ago

LANGKAH PENYELESAIAN KONFLIK NU (gagasan pemikiran dari luar kotak penalti)

BalainNews.com, BANJARMASIN – Menjelang hadir pada Pra MLB NU di Jawa Timur (Surabaya dan Jombang, 17–21 Desember), yang diselenggarakan oleh...

Banjarmasin3 minggu ago

Moment Hari Ibu, UPZ Bank Kalsel dan LAZNAS Sahabat Yatim Indonesia Serahkan Bantuan 50 Paket Sembako Untuk Ibu Ibu Dhuafa

BalainNews.com, BANJARMASIN – Hari lbu di Indonesia merupakan tonggak perjuangan perempuan untuk terlibat dalam upaya merebut kemerdekaan dan pergerakan perempuan...

Banjarbaru3 minggu ago

Bank Kalsel Serahkan Hadiah Simpeda ASN 2024 Kepada 21 Pemenang Lingkup Pemprov Kalsel

BalainNews.com, BANJARBARU – Setelah dilaksanakan pengundian SIMPEDA tahunan khusus Aparatur Sipil Negara (ASN) periode X tahun 2024 pada tanggal 31 Oktober...

Banjarmasin4 minggu ago

UPZ Bank Kalsel Beri Bantuan Pemberdayaan Ekonomi Mustahik melalui Modal Usaha Mahli

BalainNews.com, BANJARMASIN – Mahli merupakan Satpam tenaga alih daya Bank Kalsel yang sudah bekerja selama +3 tahun di Bank Kalsel...

Banjarmasin1 bulan ago

UPZ Bank Kalsel Beri Bantuan Rombong Barakah Kepada 2 Orang Mustahik Melalui Kantor Cabang Pelaihari dan Kantor Cabang Pembantu Asam-Asam

BalainNews.com, BANJARMASIN – Wujud kepedulian kepada pelaku Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) dan pemberdayaan ekonomi rakyat untuk para penerima manfaat...

Banjarbaru1 bulan ago

Bank Kalsel Raih Penghargaan Sebagai Mitra Pendukung Proklim 2024

BalainNews.com, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan selatan memberikan penghargaan kepada Bank Kalsel, sebagai Mitra Pendukung Program Kampung Iklim (Proklim) tahun...

Populer