Bangkitkan Semangat Generasi Muda, Ikrar Sumpah Pemuda Berkumandang di Bandara - BalainNews.com
Connect with us

Banjarbaru

Bangkitkan Semangat Generasi Muda, Ikrar Sumpah Pemuda Berkumandang di Bandara

Published

on

Ikrar Sumpah Pemuda di Bandara Syamsudin Noor. (Foto : Ist).

BalainNews.com, BANJARBARU – Para pegawai PT Angkasa Pura I beserta komunitas Bandara kumandangkan ikrar sumpah pemuda hari ini (28/10).

Berlokasi di ruang tunggu keberangkatan, Manajemen Angkasa Pura I gelar _thematic event_ dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda. Momentum setiap tanggal 28 Oktober ini diperingati untuk menggelorakan semangat kepemudaan di Indonesia untuk semakin cinta tanah air dan menjadi pribadi yang unggul demi kemajuan bangsa.

Hari ini (28/10) sebanyak 12 orang yang terdiri dari pegawai PT Angkasa Pura I, perwakilan maskapai, _groundhandling_, dan mitra usaha menyatakan ikrar sumpah pemuda dengan membawa bendera merah putih.

“Momentum bersejarah untuk Bangsa Indonesia, terutama semangat dan jiwa patriotisme generasi muda, perlu diperingati setiap tahun sebagai pengingat betapa potensialnya generasi muda di Indonesia. Pada kesempatan ini juga kami ingin memberikan pengalaman yang spesial dengan _thematic event_ sehingga semangat ini sampai juga kepada para pengguna jasa”, terang Dony Subardono, General Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor.

Di saat khusus ini, Manajemen Angkasa Pura I juga memberikan cinderamata kepada para pengguna jasa Bandara yang sedang menunggu waktu keberangkatan di area ruang tunggu. Tidak hanya itu, suasana cinta tanah air pagi ini juga dibangun dengan pemutaran lagu-lagu nasional di Gedung Terminal.

“Kami terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik dan _up to date_ dengan perkembangan _trend_ serta kebutuhan para pengguna jasa dengan mendengarkan masukan dari para pengguna jasa, terutama generasi muda yang saat ini juga aktif bepergian menggunakan moda transportasi udara”, tutup Dony. [rivani/VA]

Sebarkan

Banjarbaru

Gubernur Muhidin Tegas: Tak Ada Dana Pemprov Kalsel Mengendap, Minta Kemenkeu Segera Luruskan Isu

Published

on

Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin. (kiri). (Foto : M. Alfian)

BalainNews.com, BANJARBARU — Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin menegaskan bahwa isu dana mengendap senilai Rp5,165 triliun di perbankan daerah yang disampaikan Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa adalah tidak benar.

Dalam konferensi pers di Banjarbaru, Selasa (28/10/2025) siang, Muhidin menjelaskan bahwa dana tersebut merupakan milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel), bukan Pemerintah Kota Banjarbaru seperti yang sebelumnya beredar. Ia menyebut kesalahan terjadi akibat kekeliruan teknis penginputan kode Golongan Pihak Lawan (GPL) di sistem Bank Kalsel.

Kesalahan pencatatan itu menyebabkan 13 rekening milik Pemprov Kalsel dengan total saldo Rp4,746 triliun tercatat seolah milik Pemko Banjarbaru. Padahal, rekening-rekening tersebut seluruhnya atas nama Pemerintah Provinsi.

Muhidin pun menilai pernyataan Menkeu Purbaya disampaikan terlalu tergesa-gesa tanpa verifikasi ke pemerintah daerah maupun pihak perbankan.

“Pernyataan dari Menteri Keuangan itu keliru. Artinya jangan sampai koboy salah tembak, karena ini bukan dana mengendap,” ujarnya dengan nada tegas.

Gubernur Kalsel kemudian menjelaskan bahwa dana Rp4,7 triliun tersebut memang tercatat dalam bentuk giro dan deposito, dengan porsi terbesar berupa deposito senilai Rp3,9 triliun. Dana itu merupakan kas sementara sebelum direalisasikan untuk belanja daerah.

“Itu uang sementara, kita simpan dalam deposito sambil menunggu waktu realisasi belanja. Justru dari deposito itu kita mendapat bunga 6,5 persen per tahun atau sekitar Rp21 miliar per bulan,” paparnya.

Muhidin menegaskan, hasil bunga deposito tersebut masuk ke kas daerah sebagai pendapatan sah Pemprov Kalsel.

“Kalau disimpan lima bulan saja, hasilnya bisa lebih dari Rp100 miliar. Ini keuntungan bagi daerah, bukan kerugian,” ucapnya.

H. Muhidin juga menyampaikan bahwa hingga akhir September 2025, saldo deposito masih utuh di angka Rp3,9 triliun, dan hingga 28 Oktober 2025 Pemprov Kalsel telah menarik Rp268 miliar untuk kebutuhan belanja, dengan sisa kas sekitar Rp4,477 triliun.

Maka dari itu, Ia menyayangkan pernyataan Purbaya yang menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Ia meminta agar Kementerian Keuangan segera memberikan klarifikasi resmi agar tidak menimbulkan persepsi negatif terhadap pengelolaan keuangan daerah.

“Harapan kami, Pak Menteri segera meluruskan. Karena ini sudah menimbulkan tafsir yang salah di masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, Gubernur juga meminta manajemen Bank Kalsel melakukan evaluasi internal terhadap terjadinya kesalahan input tersebut.

“Saya sudah minta Bank Kalsel menelusuri dan mengevaluasi. Karena dampaknya cukup besar dan sempat menghebohkan publik,” katanya.

Muhidin menambahkan, praktik menempatkan kas daerah dalam bentuk giro dan deposito merupakan hal yang umum dilakukan pemerintah daerah, sebagai bentuk optimalisasi kas daerah sebelum direalisasikan untuk pembangunan.

“Banyak daerah yang melakukan hal serupa. Ketika dibutuhkan, dana bisa langsung dicairkan untuk kegiatan pembangunan,” pungkasnya. [adv/riv/adpim]

 

Sebarkan
Continue Reading

Banjarbaru

Wujud Nyata Sinergi Ekonomi, Bank Kalsel Turut Sukseskan Akad KUR Nasional

Published

on

Bank Kalsel melalui kegiatan Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) 800.000 Debitur Penciptaan Lapangan Kerja dan Peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP). (Foto : Humas-BankKalsel) 

BalainNews.com, BANJARBARU – Sebagai komitmen kuatnya dalam mendukung program pemerintah untuk memperluas akses pembiayaan bagi Masyarakat. Bank Kalsel melalui kegiatan Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) 800.000 Debitur Penciptaan Lapangan Kerja dan Peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP), dipusatkan di Kota Surabaya Jawa Timur, dan diikuti serentak secara virtual oleh 38 provinsi.

Untuk Kalsel berlangsung di aula KH Idham Chalid Kantor Gubernur di Banjarbaru, pada Selasa, 21 Oktober 2025. Dimana, Kalsel dapat merealisasikan akad kredit sejumlah 550 debitur dari berbagai sektor produktif dan konsumtif, dimana Bank Kalsel berkontribusi sebanyak 250 debitur.

Turut berhadir, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan dalam hal ini diwakilkan oleh Plh. Sekdaprov Ariadi Noor; Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalsel Gusti Yanuar Rifai; Kepala Dinas Perkebunan & Peternakan Provinsi Kalsel; Jajaran Direksi Bank Kalsel dan perwakilan dari Dinas Provinsi Kalimantan Selatan, serta seluruh peserta akad massal yang totalnya mencapai 550 debitur.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Kalsel menyampaikan apresiasi atas peran aktif Bank Kalsel dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah melalui pembiayaan yang inklusif.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada Bank Kalsel yang terus menjadi mitra pemerintah dalam memperkuat perekonomian daerah. Kegiatan akad massal ini merupakan bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah dan Bank Kalsel dalam memberikan kemudahan akses pembiayaan bagi masyarakat dan pelaku usaha, sehingga pertumbuhan ekonomi daerah dapat berjalan secara inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Pada kesempatan lainnya, Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya seremonial, tetapi bentuk nyata kolaborasi dalam mendukung program nasional pemberdayaan ekonomi daerah.

“Bank Kalsel akan terus hadir sebagai mitra pemerintah daerah dalam memperkuat pembiayaan produktif & konsumtif. Melalui akad massal ini, Bank Kalsel ingin memastikan masyarakat Banua memiliki akses yang lebih mudah terhadap layanan keuangan yang cepat, mudah, aman dan bermanfaat bagi Masyarakat Kalimantan Selatan khususnya” ungkap Fachrudin.

Sebagai Informasi, penandatanganan dan penyerahan kredit dilakukan secara simbolis dilakukan oleh Bank Kalsel bersama 2 Debitur (Said Muhammad Yusuf penerima KUR Rp500juta & hatta Bagus Irawan penerima KUR Rp100juta). Dengan terealisasinya 250 debitur yang akan melalui Bank Kalsel, diharapkan dapat memperluas kontribusi pembiayaan produktif, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini sekaligus menjadi simbol bahwa Bank Kalsel siap berperan aktif sebagai motor penggerak ekonomi Kalsel yang selaras dengan arah pembangunan nasional. [adv/riv]

Sebarkan
Continue Reading

Banjarbaru

Bandara Internasional Syamsudin Noor Resmi Terbang Perdana ke Mancanegara, Banua Kini Terhubung ke Dunia

Published

on

Penerbangan Internasional Perdana rute Banjarmasin (BDJ) - Kuala Lumpur (KUL) resmi dimulai hari ini (Foto : VA).

BalainNews.com, BANJARBARU – Penerbangan Internasional Perdana rute Banjarmasin (BDJ) – Kuala Lumpur (KUL) resmi dimulai hari ini, (20/10).

Rangkaian acara menyambut hari bersejarah untuk penerbangan Kalimantan Selatan ini diawali dengan prosesi ikonik “water salute” yang menyambut kedatangan pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan AK-442. Pesawat tipe A320-300 ini tiba pukul 09.30 WITA dengan membawa 79 pax.

“Kami bersyukur, hari yang kita nantikan akhirnya tiba juga. Penerbangan internasional yang baru pertama kali terjadi di Bandara Internasional Syamsudin Noor ini menjadi tanda sinergi dan semangat berbagai pihak dalam memajukan Kalimantan Selatan hingga ke kancah global”, terang Stephanus Millyas Wardana, General Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor.

Pada gelaran ini juga ditampilkan keelokan budaya berupa tarian khas Banjar, Tari Japin Sigam, untuk penumpang yang tiba. Selain itu, penumpang tiba juga diberikan kalungan Kain Sasirangan dan cinderamata sebagai tanda penyambutan dengan tangan terbuka di Banua.

Prosesi dilanjutkan dengan para penumpang yang akan berangkat menggunakan pesawat bernomor AK-441 dengan pengalungan Kain Sasirangan. Pada pukul 11.00 WITA sebanyak 172 penumpang berangkat ke Negeri Jiran dengan diiringi Tari Japin Persembahan.

“Kami sampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja keras dan sinergi dari seluruh pihak, sehingga Inaugural Flight hari ini berjalan dengan lancar. Harapan kami, penerbangan rute Banjarmasin – Kuala Lumpur yang mulai beroperasi hari ini dapat terus berjalan dengan lancar dan selalu diberikan keselamatan dalam tiap perjalanannya”, pungkas Millyas. [riv/va]

Sebarkan
Continue Reading

Banjarbaru

Bank Kalsel Gelar Undian Simpeda ASN 2025 Periode XI, Hadiah Utama Umrah Bareng Pasangan Senilai Rp100 Juta

Published

on

Kegiatan penarikan undian dilaksanakan di Bank Kalsel Kantor Cabang Pembantu (KCP) Pemprov pada Hari Jumat, 10 Oktober 2025. (Foto : Humas-BankKalsel).

BalainNews.com, BANJARBARU – Bank Kalsel kembali menggelar Undian Tabungan Simpeda ASN Periode XI Tahun 2025 sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah mempercayakan pengelolaan keuangannya melalui Bank Kalsel.

Kegiatan penarikan undian dilaksanakan di Bank Kalsel Kantor Cabang Pembantu (KCP)
Pemprov pada Hari Jumat, 10 Oktober 2025 dan diawali dengan senam sehat Bersama ASN di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, serta disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi Bank Kalsel, agar seluruh nasabah dapat menyaksikan jalannya acara dengan transparan dan meriah.

Tahun ini, program tersebut memasuki Periode XI Tahun 2025, dengan masa pengumpulan poin berlangsung sejak 1 Januari hingga 30 September 2025. Sebanyak 241.106 rekening ASN tercatat sebagai peserta undian dengan total 38.389.465 lot yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Selatan.

Bank Kalsel menyiapkan total hadiah Rp1,075 miliar bagi 125 pemenang, dengan rincian sebagai berikut:
• Hadiah Utama: uang untuk perjalanan ibadah Umrah senilai Rp100 juta bersama pasangan (2
orang) bagi 1 pemenang.
• Hadiah I: uang untuk perjalanan ibadah Umrah senilai Rp50 juta bagi 14 pemenang.
• Hadiah II: uang tunai senilai Rp2,5 juta bagi 110 pemenang.

Sebelum pelaksanaan pengundian, pada Hari Kamis, 9 Oktober 2025 di Kantor Pusat Bank Kalsel telah dilakukan penyegelan laptop aplikasi undian yang disaksikan oleh notaris, kepolisian, dan perwakilan Dinas Sosial. Proses ini dilakukan untuk menjamin pelaksanaan undian berjalan aman, transparan, dan bebas dari intervensi pihak manapun.

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan mewakili Gubernur Kalimantan Selatan menyampaikan selamat dan sukses atas terselenggaranya Undian Simpeda ASN
ke XI tahun 2025 yang dirangkai dengan peresmian gedung baru Bank Kalsel di kawasan perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

“Simpeda ASN tidak hanya menjadi bentuk apresiasi kepada ASN yang setia menabung dan bertransaksi di Bank Kalsel, tetapi juga menjadi upaya dalam meningkatkan literasi keuangan serta menumbuhkan budaya menabung di kalangan ASN. Kami juga menyampaikan rasa syukur dan bangga atas peresmian kantor baru yang kini lebih representatif dari sebelumnya, serta berharap Bank Kalsel terus berinovasi dan memperkuat digitalisasi layanan agar semakin mudah diakses dan makin dekat dengan masyarakat”, ujarnya.

Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, menyampaikan bahwa undian ini merupakan wujud terima kasih kepada ASN yang telah mempercayakan transaksi keuangan melalui Bank Kalsel.

“Kami berharap dapat mendorong ASN untuk terus meningkatkan saldo tabungan dan memanfaatkan layanan digital melalui aplikasi AKSEL by Bank Kalsel, yang mendukung gerakan nasional #ASNBanggaPakaiQRIS serta memperluas ekosistem transaksi non-tunai di Kalimantan Selatan. Ia menambahkan, dengan diresmikannya Kantor Cabang Pembantu Pemprov Banjarbaru,
Bank Kalsel semakin berkomitmen mendekatkan layanan kepada ASN dan masyarakat agar lebih cepat, aman, dan profesional”, pungkasnya.

Pada acara tersebut juga sekaligus dilakukan peresmian Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Kalsel Pemprov Banjarbaru oleh Gubernur Kalimantan Selatan bersama Direktur Utama Bank Kalsel. Peresmian ditandai dengan pengguntingan bogam melati dan penandatanganan prasasti oleh Gubernur sebagai simbol dimulainya operasional KCP baru. Kehadiran kantor ini diharapkan dapat memperluas jangkauan layanan dan memperkuat pelayanan Bank Kalsel bagi ASN serta masyarakat di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. [adv/riv]

Sebarkan
Continue Reading

Banjarbaru

Ketika Stephen Hawking Bertemu Takdir

Published

on

Muhammad Radini, S.H.I., MH (Foto : Dok Pribadi).

BalainNews.com, BANJARBARU – Stephen Hawking meninggal pada 14 Maret 2018, bertepatan dengan Pi Day – hari yang dirayakan para ilmuwan sebagai simbol angka tak hingga, 3,14. Bagi banyak orang, itu hanyalah kebetulan. Tapi mungkin bagi semesta, itu cara halus menunjukkan bahwa hidup manusia, betapapun cerdasnya, tetap berputar dalam lingkaran takdir.

Hawking dikenal sebagai fisikawan paling berpengaruh pada abad ke-20, penulis A Brief History of Time dan The Grand Design.
Namun bukan teori lubang hitamnya yang paling menggemparkan dunia, melainkan pernyataannya bahwa “Tuhan tidak diperlukan untuk menjelaskan alam semesta.”

Ia berpendapat bahwa hukum gravitasi sudah cukup menjelaskan asal mula segalanya. Alam semesta, katanya, bisa muncul “dari ketiadaan.” Tapi justru di situ letak pertanyaan besar yang ia lupakan: dari mana datangnya hukum itu sendiri?

Sains Menjawab “Bagaimana”, Bukan “Mengapa”

Sains bekerja dengan logika sebab-akibat: menjelaskan bagaimana sesuatu terjadi.
Namun sains tidak menjawab mengapa semua itu ada. Mengapa ada hukum gravitasi, cahaya, dan waktu yang tunduk pada pola tertentu? Mengapa semua hukum itu bisa “berjalan” dengan konsisten?
Pertanyaan seperti ini tak lagi bisa dijawab oleh rumus.

Dan di titik inilah, manusia bertemu batas.
Sebab pada akhirnya, akal adalah bagian dari ciptaan, bukan pencipta. Ia hanya bisa bekerja sejauh yang dibisakan.

Kesalahan Umum: Mencari Tuhan Sebagai Objek

Masalah Hawking bukan pada kecerdasannya, tapi pada titik tolaknya.
Ia menolak Tuhan karena memahami Tuhan sebagaimana banyak pemuka agama menggambarkannya, sebagai sosok ghaib yang bekerja di luar hukum alam, yang turun tangan bila manusia berdoa atau butuh keajaiban.

Padahal, sebagaimana diajarkan oleh Abang Bulganon — seorang Mursyid yang menjadi cahaya bagi banyak pencari kebenaran —
Tuhan bukan makhluk ghaib, bukan bentuk, bukan suara, bukan cahaya.
Kalau Tuhan bisa dibayangkan, dirasakan, atau dijumpai dalam mimpi, maka Dia sudah serupa dengan ciptaan.

Mursyid Abang Bulganon sering berkata, “Tuhan tidak perlu diakui, tidak perlu disembah agar ada. Kesadaran tentang Tuhan hanyalah karena Tuhan membisakan manusia untuk sadar.”

Artinya, seseorang bisa belajar teologi seumur hidup, tapi tak kunjung paham, karena pengetahuan itu pun tak bisa dimiliki kecuali diizinkan. Dan di situlah perbedaan antara akal yang mempelajari, dengan jiwa yang disadarkan.

Hawking dan Takdir yang Tak Terelakkan

Dalam pandangan Mursyid Abang Bulganon, segala sesuatu di semesta — termasuk keputusan, pemikiran, bahkan keyakinan — sudah tertulis dalam blueprint takdir. Manusia berjalan di jalan yang sudah ditetapkan, tapi tetap diberi ruang untuk berikhtiar sebagai bentuk adab terhadap Tuhan.

Itu sebabnya, mengetahui sesuatu sebelum terjadi bukanlah kekuatan, melainkan kesaksian. Mursyid Abang Bulganon pernah berkata bahwa seseorang yang dibukakan “pengetahuan sebelum peristiwa” bukan untuk mengubah takdir, tapi untuk memahami bahwa takdir memang pasti berlaku.

Dari sini kita bisa melihat betapa terbatasnya pandangan ilmuwan yang mengira segalanya bisa dikendalikan.
Hawking percaya dunia deterministik — segala sesuatu mengikuti hukum fisika tanpa campur tangan Tuhan.
Padahal, takdir juga deterministik, hanya saja ditentukan oleh kehendak yang lebih tinggi dari rumus mana pun.

Tuhan yang Nyata, Tapi Tak Serupa

Al-Qur’an berkata: “Dia-lah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Nyata dan Yang Tersembunyi.” (QS Al-Hadid: 3)

Ayat ini bukan puisi, tapi kebenaran ontologis. Tuhan nyata, tapi nyata-Nya tidak bisa diindera. Bukan karena Dia ghaib, tapi karena manusia yang terbatas.

Dan di titik inilah pandangan Mursyid Abang Bul terasa menyejukkan: Bahwa Tuhan tidak menunggu ditemukan, tidak butuh dibuktikan, tidak menanti ibadah untuk hadir. Tuhan selalu ada. Yang berubah hanyalah apakah manusia sedang dibisakan melihatnya atau tidak.

Penutup: Antara Ilmu dan Kesadaran

Stephen Hawking mungkin tidak pernah menolak Tuhan sejati; ia hanya menolak versi Tuhan yang terlalu kecil bagi pikirannya. Namun di luar kesadarannya, seluruh hidupnya justru membuktikan kehadiran kehendak yang lebih besar —
yang membuatnya bertahan hidup puluhan tahun di luar batas medis, yang menuntun setiap pikirannya, dan yang menutup kisahnya di hari yang melambangkan keabadian.

Tuhan tidak perlu dibuktikan. Karena bahkan kemampuan manusia untuk mencari bukti pun adalah bagian dari kehendak Tuhan. Dan mungkin di akhir perjalanan, ketika ilmu berhenti di ujung logika,

Stephen Hawking akhirnya juga dengan caranya sendiri – bertemu takdir. [riv]

Oleh: Muhammad Radini – seorang murid dari Mursyid Abang Bulganon

Sebarkan
Continue Reading

Kalsel

Banjarmasin2 hari ago

Lewat Program BAMARA, Bank Kalsel dan Diskopumker Perkuat Akses Modal UMKM

BalainNews.com, BANJARMASIN – Kerja sama Bank Kalsel dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskopumker) Banjarmasin bakal meluncurkan program...

Banjarmasin2 hari ago

Bank Kalsel dan BAZNAS Kalsel Bersinergi Tebar Kebaikan bagi Sesama

BalainNews.com, BANJARMASIN – Berbuat baik bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan berbuat kebaikan kepada sesama menjadi hal wajib yang harus...

Banjarmasin1 minggu ago

Gubernur dan Ketua TP PKK Kalsel Dorong Literasi Keuangan Pelajar Ukhuwah Banjarmasin Melek Finansial Sejak Dini

BalainNews.com, BANJARMASIN – Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Kalimantan Selatan, Bank Kalsel berkolaborasi dengan Otoritas...

Banjarmasin1 minggu ago

Bank Kalsel Syariah Dinobatkan BP Tapera sebagai Bank Penyalur FLPP Terbaik Nasional

BalainNews.com, BANJARMASIN – Komitmen Bank Kalsel Syariah dalam mendukung program pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) kembali mendapat apresiasi....

Banjarmasin1 minggu ago

Dirut Bank Kalsel Luruskan Isu Dana Mengendap Pemko Banjarbaru: Murni Kekeliruan Administratif Pelaporan

BalainNews.com, BANJARMASIN – Menanggapi pemberitaan mengenai dana mengendap milik Pemerintah Kota Banjarbaru sebesar Rp5,1 triliun, Bank Kalsel menegaskan bahwa hal...

Banjarmasin1 minggu ago

Dewan Pers Sorot Ketimpangan Gender dan Akses Wartawan Kalsel dalam Survei IKP 2025

BalainNews.com, BANJARMASIN Dewan Pers Republik Indonesia melalui tim peneliti provinsi Kalimantan Selatan menggelar Mini Focus Group Discussion (FGD) di Banjarmasin,...

Banjarbaru2 minggu ago

Gubernur Muhidin Tegas: Tak Ada Dana Pemprov Kalsel Mengendap, Minta Kemenkeu Segera Luruskan Isu

BalainNews.com, BANJARBARU Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin menegaskan bahwa isu dana mengendap senilai Rp5,165 triliun di perbankan daerah yang disampaikan...

Jakarta2 minggu ago

Prof Henri Subiakto: UU ITE Harus Dikawal agar Tak Menjadi Alat Pembungkam Pers

BalainNews.com, JAKARTA Dewan Pakar Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Prof Henri Subiakto menegaskan bahwa Undang-indang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU...

Banjarmasin2 minggu ago

Bank Kalsel Buka Kantor Kas Sungai Andai, Hadir Lebih Dekat untuk Layani Warga

BalainNews.com, BANJARMASIN – Bank Kalsel kembali memperluas jangkauan layanannya dengan meresmikan Kantor Kas Sungai Andai, yang berada di bawah koordinasi...

Banjarmasin2 minggu ago

Bank Kalsel Klarifikasi Isu Dana Mengendap, Pastikan Hanya Kekeliruan Teknis Penginputan Data

BalainNews.com, BANJARMASIN Menanggapi pemberitaan yang beredar mengenai informasi dana mengendap sebesar Rp5,165 triliun yang dikaitkan dengan Pemerintah Kota Banjarbaru, Bank...

Populer