Banjarbaru
Lanud Sjamsudin Noor Turut Handil Servak Nasional di Pondok Pesantren Al-Istiqomah Banjarmasin
BANJARBARU, balainnews.com – Dalam rangka mendukung program percepatan penanggulangan Covid-19, Vaksinator Rumah Sakit Lanud Sjamsudin Noor turut serta dalam kegiatan serbuan vaksinasi (Servak) bersama TNI dan Polri yang dilaksanakan secara serentak yang diikuti diwilayah Prov. Kalsel. Program ini dikhususkan untuk tempat ibadah dan sekolah agama seperti pondok pesantren, dimana untuk pelaksanaannya kali ini selama dua hari pada tanggal 6 hingga 7 September 2021, dan dihari yang kedua ini dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Istiqomah jalan Pekapuran Raya RT 23, RW 11 No. 1 Banjarmasin.
Ditengah-tengah pelaksanaan vaksinasi Komandan Lanud Sjamsudin Noor Kolonel Pnb Yulmaizir Chaniago beserta Forkopimda Prov. Kalimantan Selatan berkesempatan melaksanakan Vicon bersama Presiden RI Ir. Joko Widodo yang bertempat di workshop Teknologi Informasi Balai Latihan Kerja Komunitas Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Istiqomah Banjarmasin, serta berkesempatan meninjau pelaksanakan vaksin, Selasa (7/9/2021).
Pemberian Vaksin Covid-19 ini dilakukan oleh sejumlah vaksinator gabungan dari TNI dan Polri, dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Pada pelaksanaan vaksinasi, selain tertuju kepada para santri, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 diberikan juga kepada keluarga para santri, serta masyarakat sekitar Ponpes.
Vaksinasi ini mendapat antusiasme dari masyarakat, Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang datang ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Istiqomah Banjarmasin untuk melaksanakan vaksinasi sejak pagi.
Kegiatan vaksinasi ini merupakan tindak lanjut program pemerintah untuk melaksanakan serbuan vaksinasi Covid-19 agar masyarakat cepat mendapatkan kekebalan kelompok (Herd Immunity). selama kegiatan berjalan aman dan lancar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. (balain/nrl)
SebarkanBanjarbaru
Menteri LHK Siti Nurbaya Resmikan Persemaian Liang Anggang di Banjarbaru
BalainNews.com, BANJARBARU – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Siti Nurbaya didampingi Gubernur Kalsel melalui Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar meresmikan Persemaian Liang Anggang di Landasan Ulin, Kota Banjarbaru pada Senin (14/10) pagi.
Mendampingi dalam peresmian itu Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin, Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (Ditjen PDASRH), Dyah Murtiningsih dan Direktur Utama PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir.
Tampak hadir dalam acara itu Ketua DPRD Kalsel H. Supian HK dan jajaran Forkopimda Kalsel lainnya, pejabat lingkup Pemprov Kalsel, Pemkot Banjarbaru serta jajaran Kementerian LHK di Kalimantan Selatan.
Kegiatan peresmian Persemaian Liang Anggang diawali dengan lagu Indonesia Raya dan doa. Keenam penari dari Sanggar Idaman Banjarbaru itu mempersembahkan tarian tradisional Baksa Kembang sebagaimana penyambutan tamu khas Banjar.
Secara simbolis dalam peresmian, Menteri LHK RI, Siti Nurbaya bersama jajarannya itu meletakan anak bibit pohon. Di depan panggung, dua truk bergerak sebagaimana proses berjalannya itu persemaian bibit pohon.
“Perkenankan kami sampaikan bahwa Provinsi Kalimantan Selatan telah menyusun rencana kerja Folu Netsink 2030 Sub Nasional, dan telah menyiapkan segala perangkat yang dimungkinkan untuk mendukung penurunan target Emisi Gas Rumah Kaca Nasional,” ucap Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar.
Dalam kesempatan itu, Sekdaprov Kalsel Roy Rizali menjelaskan bahwa target penurunan emisi gas rumah kaca mencapai sebesar 140 Juta Ton Co2e pada tahun 2030. Selain itu, Pemprov Kalsel juga telah menandatangani kerjasama dengan tim pengelola Folu Net Sink 2030 melalui dukungan kerjasama Indonesia-Norwegia Tahap I, pada tanggal 22 Maret di Jakarta.
Berdasarkan data dalam program unggulan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) berupa pembuatan tanaman, dengan skema hutan rakyat pada Daerah Tangkapan Air (DTA) prioritas pengendalian banjir seluas 305 Hektar dengan sebaran lokasi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (wilayah kerja kph hulu sungai), di Kabupaten Tanah Laut (wilayah kerja kph tanah laut), dan di Kabupaten Banjar (wilayah kerja kph kayutangi).
“Saat ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kehutanan juga sedang berproses mengusulkan dana Folu Netsink 2030 tahap II,” jelasnya.
Pada kesempatan itu pula, Sekdaprov Roy Rizali mengucapkan terima kasih dan rasa bangga atas dibangunnya Persemaian Liang Anggang (PLA), dengan skema Public Private Partnership antara Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KPUPR) dan PT. Adaro Indonesia.
“Dengan kapasitas produksi 10 juta batang bibit per tahun, Persemaian Liang Anggang ini akan menjadi penopang gerakan revolusi hijau, dan sekaligus mendukung komitmen Indonesia dalam percepatan National Determined Contribution (NDC) dan Folu Net Sink 2030,” terang Roy Rizali.
Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya mengapresiasi sinergi antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan KLHK RI melalui BPDAS Barito, guna mendukung kegiatan RHL, sesuai dengan dokumen Rencana Induk Revolusi Hijau, dan Rencana Umum Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (RURHL), distribusi bibit ke kesatuan pengelolaan hutan (KPH) dan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam di kabupaten/kota.
“Mudah-mudahan, kerjasama, sinergi dan kolaborasi pemerintah provinsi kalimantan selatan dan kementerian lhk, serta pihak-pihak terkait, bisa lebih meningkat lagi. Sehingga paru-paru dunia dari hutan kalimantan selatan, akan lebih banyak lagi memberikan oksigen kehidupan untuk alam semesta.
“Program ini memiliki istilah persemaian skala besar. Jadi memang ada perkembangan yang positif, terus kita urus dan bertujuan untuk mendorong lingkungan melalui rehabilitasi lahan dan hutan,” ucap Menteri LHK, Siti Nurbaya.
Dengan begitu, Menteri LHK, Siti Nurbaya menjelaskan program ini menyasar di lahan-lahan kritis yang merupakan daerah rawan banjir dan longsor. Sementara, Pemprov Kalsel merencanakan Forest and Other Land Use (FOLU) di tahun 2030 tersebut.
“Terus terang, Kalimantan Selatan memang termasuk yang terbaik dalam kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). Tahun ini dapat award kembali, luar biasa kerjasama antara DPRD Kalsel dan Pemprov Kalsel dalam mendorong kegiatan itu,” ungkap Menteri LHK RI, Siti Nurbaya mengapresiasi.
Selain meresmikan Persemaian Liang Anggang, Menteri LHK Siti Nurbaya meresmikan Persemaian Mandalika Provinsi Nusa Tenggara Barat, Persemaian Labuan Bajo Provinsi Nusa Tenggara Timur, Persemaian Likupang Provinsi Sulawesi Utara dan Persemaian Toba Provinsi Sumatera Utara secara virtual. [riv/adpim]
SebarkanBanjarbaru
Prof Hafiz Anshari Mengajak Jamaah Menghidupkan Sunnahnya Nabi Muhammad SAW
BalainNews.com, BANJARBARU – Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku berarti ia mencintaiku. Dan siapa saja yang mencintaiku, ia akan bersamaku di surganya Allah SWT, ungkap Prof. Dr. H. Ahmad Hafiz Anshari AZ, MA saat mengutip Hadits Riwayat (HR) Imam Arh Thabarani dalam acara Gema Maulid 40 Malam ke-32 di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, pada Sabtu (5/10) malam.
“Bapak dan ibu yang dirahmati Allah bahwa hadist ini sebagai bukti kecintaan umat islam kepada Allah SWT. Itibatu Rasul, mengikuti sunnahnya Nabi Muhammad SAW,” tutur Prof. Hafiz, saat membuka ceramahnya.
Menurut Prof. Hafiz, itulah inti dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah ini. Ia menegaskan agar seluruh umat muslim mengikuti ajaran sunnahnya.
Bagaimana caranya, Prof. Hafiz menjelaskan yaitu seorang umat harus menghidupkan sunnahnya Nabi Muhammad dalam rutinitasnya sehari-hari.
“Dengan begitu, ganjarannya adalah surga Allah. Betapa luar biasa, nikmat serta indahnya gambaran surga itu tetapi lebih indah dari bayangan kita,” terangnya.
Lalu, Prof. Hafiz mengatakan bahwasanya sesuatu yang belum pernah kita lihat, kita dengar dan bahkan, tidak pernah terbayangkan sebelumnya kepada kita. Wujud surganya Allah, tidak ada penderitaan, tangisan air mata atau pesakitan di sana.
“Di sana (surga) hanya ada kenikmatan semata. Kalau di dunia, banyak duit itu pusang dan kalau tidak punya duit, pusing. Bahwa dunia ini tidak nyaman kita bertempat,” ungkap Prof. Hafiz, ajak jamaah agar mengikuti sunnahnya Rasullullah.
Prof. Hafiz menceritakan bahwasanya manusia itu asalnya di surga seperti halnya Nabi Adam dan Siti Hawa, wujud asalnya dari surganya. Begitu pula, cucunya yang hidup kini sebagai insan manusia beriman kepada Allah SWT dan mengikuti ajaran sunnahnya Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan Gema Maulid di malam ke-32 ini dihadiri oleh sejumlah jajaran pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dari karyawan-karyawati Dinas PUPR Kalsel, DLH Kalsel, Disbunak Kalsel, BRIDA, Biro Kesra dan RS. Anshari Saleh.
Malam itu, syair-syair maulid habsyi dikumandangkan oleh kelompok grub Jaassurur asal Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh seorang Qori bernama Muhammad Rosyadi.
“Gema Maulid 40 Malam sebagai bukti kecintaan kepada Allah SWT. Melalui acara ini, semoga dapat meningkatkan ketakwaan kita,” ucap Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Kepala Biro Organisasi Setdaprov Kalsel, Dr. Ir. Hj. Galuh Tantri Narindra, ST. MT.
Lewat acara rutin di malam ini, Paman Birin ingin mengajak masyarakat Kalimantan Selatan agar dapat menguatkan rasa kecintaannya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
“Melalui ini, saya mewakili Bapak Gubernur Kalsel atau Paman Birin beserta ibunda atau Acil Odah menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya. Kepada bapak dan ibu yang sudah berkenan hadir, tak lupa juga memohon maaf jika ada kekurangan selama penyelenggaraan. Demikian ulun akhiri,” tandasnya.
Gema Maulid ke-32 ini dihadiri oleh sejumlah masyarakat dari warga Desa Bincau, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar. Ditutup doa dan tahlil singkat oleh Sayyidil Walid Al-Habib Ali Abdullah Alaydrus. [riv/adpim]
SebarkanBanjarbaru
Gubernur Paman Birin Pimpin Peringatan HUT TNI ke-79 Tahun 2024 di Banjarbaru
BalainNews.com, BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin menghadiri Upacara Parade dan Defile, Syukuran serta Panggung Prajurit dalam rangka memperingati HUT ke-79 TNI Tahun 2024 di lapangan Murdjani Banjarbaru, pada Sabtu (4/10) pagi.
Berbagai atraksi pertunjukan para prajurit TNI tampak piawai memainkan aksinya di lapangan, mulai dari Demo Beladiri, Defile dan Kirab Alutsista hingga Fly Pass.
Pagi itu, bunyi ledakan terdengar dan asap hijau menyeruak di lapangan. Tim Aerobatik Jupiter TNI Angkatan Udara mengibarkan bendera di atas langit.
Tampak hadir Komandan Korem (Danrem) 101/ Antasari Brigjen, Ari Aryanto; Kapolda Kalsel, Irjen Pol Winarto; Komandan Lanud Sjamsudin Noor, Kolonel Pnb Sri Raharjo; Ketua DPRD Kalsel, Supian HK dan jajaran perwakilan pimpinan Forkopimda Kalsel, serta masyarakat sekitar.
Dan peringatan HUT TNI kali ini mengambil tema: “TNI Modern Bersama Rakyat Siap Mengawal Suksesi Kepemimpinan Nasional Untuk Indonesia Maju.”
Tema itu sangat relevan dalam merefleksikan cita-cita, semangat dan tujuan TNI sebagai prajurit yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif dalam menjaga, serta mengawal kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Pada Momentum itu, Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor membacakan teks amanat Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto pada upacara hari ulang tahun ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Makna itu terkandung dalam nilai bahwa prajurit TNI sebagai pilar pertahanan negara memiliki peran dan tanggung jawab dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI, serta mendukung percepatan program pembangunan Nasional dan ketahanan negara dalam mewujudkan Indonesia Maju,” sampai Paman Birin dalam sambutan tertulisnya di atas podium.
Paman Birin mengutarakan perkembangan lingkungan strategis yang diikuti perubahan politik, ekonomi dan teknologi terus berkembang secara dinamis dan makin kompleks.
Selain telah menciptakan dimensi dan spektrum peperangan baru, Paman Birin juga menyebut akan membawa dampak disrupsi di segala bidang kehidupan.
“Perkembangan situasi ini harus terus diikuti dan menjadi dasar dalam penyiapan kapabilitas TNI dari waktu ke waktu. Untuk itu, TNI perlu diawaki oleh sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan berkemampuan inovatif dalam membangun institusi yang modern,” tegasnya.
Menurut Paman Birin, para prajurit TNI harus memiliki kemampuan dasar tempur, mahir bela diri taktis sekaligus mampu mengoperasikan dan memelihara alutsista yang berteknologi tinggi.
Pada kesempatan itu, Paman Birin juga menyampaikan rasa hormat dan penghargaan kepada seluruh prajurit atas dedikasi dan integritasnya dalam menjalankan tugas, sehingga TNI hingga saat ini terus mendapatkan kepercayaan dan tempat di hati rakyat Indonesia, terkhususnya Kalimantan Selatan.
“Demikian amanat yang saya sampaikan, pada upacara peringatan HUT ke-79 TNI tahun 2024. Semoga tuhan yang maha esa, senantiasa melimpahkan kekuatan, petunjuk dan lindungan-nya kepada kita semua dalam melanjutkan tugas dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara,” tutupnya. [riv/adpim]
SebarkanBanjarbaru
[OPINI PUBLIK] Menyoal Pilgub Kalsel : Pemimpin Perempuan Dalam Perspektif Demokrasi Indonesia
BalainNews.com, BANJARBARU – Pada Pilkada Serentak 2024, peningkatan jumlah calon perempuan terlihat di beberapa daerah. Fenomena peningkatan keterlibatan perempuan di Pilkada Serentak 2024 ini menjadi angin segar bagi kontestasi politik di Indonesia. Keterlibatan perempuan dalam politik dan kepemimpinan menjadi salah satu bagian dari SDG 5.5 yang terwujud lewat proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen nasional dan pemerintahan daerah. Indikator SDG 5.5.1 mengukur “proporsi kursi yang diduduki perempuan di parlemen nasional dan pemerintah daerah” dalam kerangka tujuan pembangunan berkelanjutan seperti yang diamanatkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa. Indikator ini berfokus pada representasi perempuan dalam lembaga legislatif dan eksekutif di tingkat nasional maupun daerah. Tujuan akhirnya sebagai upaya untuk menuju kesetaraan gender (Topan Y, Kompas Pedia, 2024).
Perempuan yang maju dalam bursa Pilkada, masih banyak yang dipertanyakan kemampuannya. Selain itu, perempuan juga masih saja mendapat stereotip sebagai orang yang tak pantas memimpin. Keadaan diperburuk dengan karakteristik sistem politik Indonesia didominasi budaya patriarki, yang memandang perempuan sebagai sosok lemah dan tidak bermanfaat. Padahal kehadiran perempuan di bidang politik sangat penting untuk pengambilan keputusan dan kebijakan berperspektif gender (Titi E, 2024).
Keterwakilan perempuan sebagai cakada juga mewakili suara serta kepentingan perempuan dan anak. Maka dari itu, menjadi tugas kita bersama sebagai pemilih untuk memastikan apakah program yang ditawarkan cakada perempuan mampu menjawab isu perempuan dan anak di daerahnya, kemudian komitmen politik yang dibangun menyelesaikan permasalahan sampai ke akarnya, dan tidak adanya pelanggaran, sekaligus tetap menciptakan pilkada yang ramah perempuan dan anak. Kita juga harus memastikan bahwa Pilkada Serentak tahun ini bebas dari diskriminasi bagi perempuan, baik peserta maupun pemilih (Titi E, 2024).
Sementara itu, Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini mengungkapkan seluruh pihak harus bersinergi untuk saling mengingatkan dan mendukung penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2024 yang bebas dari diskriminasi bagi perempuan. Pemerintah Indonesia meratifikasi The Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women (CEDAW) melalui Undang-Undang No.7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan dan CEDAW telah menjadi hukum positif Indonesia. Konvensi CEDAW menegaskan diskriminasi terhadap perempuan adalah pelanggaran HAM, perempuan memiliki hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang harus dinikmati oleh perempuan atas dasar persamaan, kesetaraan dan keadilan dengan laki-laki dan konvensi juga mewajibkan negara untuk melindungi, memajukan, dan memenuhi hak asasi perempuan. Dalam penyelenggaraaan Pemilu dan Pilkada, prinsip dasar CEDAW harus kembali digaungkan agar dalam prosesnya bebas dari diskriminasi, baik terhadap perempuan sebagai peserta maupun pemilih (Titi E, 2024).
Kepala daerah perempuan terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut laman Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), keterwakilan perempuan yang maju di Pilkada Serentak dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada Pemilihan Kepala Daerah 2024, terdapat peningkatan tren partisipasi perempuan. Untuk posisi Gubernur dan Wakil Gubernur, terdapat 18 perempuan yang ikut mencalonkan diri pada Pilkada 2024. Di tingkat Bupati dan Wakil Bupati, jumlah calon perempuan mencapai angka 210 perempuan, sedangkan untuk tingkat Walikota dan Wakil Walikota, terdapat 81 perempuan yang turut bersaing dalam kontestasi politik lokal.
Partisipasi politik perempuan untuk maju dalam ajang pilkada tentu menjadi kekuatan perempuan untuk memajukan bangsa Indonesia khususnya dalam bidang politik. Keterwakilan pemimpin daerah perempuan dan partisipasi politik perempuan merupakan hal penting dalam rangka memastikan hadirnya kebijakan-kebijakan yang mendukung, memberdayakan, dan memfasilitasi kebutuhan perempuan di berbagai bidang pembangunan. Minimnya partisipasi perempuan pun menjadi sorotan. Hal ini akan berdampak pada perjuangan kepentingan perempuan (Devi H, 2024).
Majunya calon kepala daerah perempuan di Kalimantan Selatan periode tahun 2024-2029 seperti Calon Gubernur Kalimantan Selatan yaitu Hj. Raudhatul Jannah atau biasa dipanggil Acil Odah adalah ciri sudah menjalankan demokrasi yang berlaku saat ini di Indonesia. Ada penerimaan yang luas terhadap calon pemimpin perempuan. Kedewasaan demokrasi ini akan sempurna jika kemudian Hj. Raudhatul Jannah benar-benar terpilih menjadi Gubernur Kalsel. Ini akan menjadi torehan penting dalam sejarah kepemimpinan Kalsel, jika Hj. Raudhatul Jannah menjadi gubernur perempuan pertama di Kalimantan Selatan. Maka pesta demokrasi di Kalsel sesungguhnya adalah kerja sejarah masyarakat Kalsel itu sendiri.
Perspektif Islam tidak membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan. Meskipun secara fitrah biologis memiliki perbedaan, tetapi dari sisi penciptaan dan tujuan penciptaan memiliki kesamaan, yaitu sebagai hamba yang diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Dimana ukuran kemuliaan seorang hamba adalah yang paling tinggi ketaqwaannya kepada Allah SWT. Begitu juga ketika berbicara dalam konteks kepemimpinan. Prinsip dasarnya adalah kita semua adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Hal ini bukan saja berkaitan dengan urusan kepemimpinan di dunia, di hadapan orang yang dipimpin, tetapi juga di hadapan Allah SWT di hari akhirat. Lalu, bagaimana agar setiap kita bisa menjadi pemimpin yang baik? Mari kita mulai dengan memahami makna kepemimpinan. Makna kemimpinan bukanlah sosok atau bentuknya, tetapi sifat dan kemampuannya. Sehingga kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi seseorang atau orang lain untuk mencapai tujuan organisasi yang dipimpin (Husaini, 2024)
Kepemimpinan dalam Islam sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yang selalu menerapkan ajaran Al-Qur’an sebagai dasar dalam memimpin umat yang berlandaskan nilai-nilai shiddiq (jujur), tabliqh (menyampai amanah), amanah (dapat dipercaya) dan fathonah (cerdas). Dalam khasanah intelektual Islam, ulama membagi kepemimpinan menjadi 2 kategori, yaitu kepemimpinan besar (al-Imamah al-Uzhma) dan kepemimpinan kecil (al- Imamah al-Shughra). Kepemimpinan besar berkaitan dengan kepemimpinan di publik dalam posisi sebagai kepala negara atau kepala pemerintahan, mulai dari ketua RT, RW, Kepala Desa/Lurah hingga presiden. Sementara kepemimpinan kecil atau privat adalah kepemimpinan dalam salat dan kepemimpinan dalam keluarga. Dalam konteks kepemimpinan besar, yaitu kepemimpinan secara struktural dalam dunia politik kenegaraan, seperti presiden perempuan, kepala daerah perempuan, kepala perusahaan dan sebagainya. Kepemimpinan perempuan dalam Islam sudah menjadi topik di banyak seminar, diskusi, perdebatan hingga kajian ilmiah. Hasilnya tetap sama, ada yang setuju dan ada yang tidak sepakat. Hal tersebut disebabkan karena perbincangan yang berhubungan dengan relasi laki-laki dan perempuan bukan soal prinsip dasar, seperti keadilan, kesetaraan dan kasih sayang, tetapi mengedepankan persoalan kepentingan dan dominasi (Husaini, 2024).
Tantangan reformasi dan globalisasi menuntut seorang pemimpin mampu untuk mengelola organisasi dengan baik dengan memperhatikan segala kebutuhan demi tercapainya tujuan organisasi. Perbedaan jenis kelamin dalam kepemimpinan tidak lagi dipermasalahkan. Hal tersebut dibuktikan dengan perempuan memiliki modal berupa ciri khas untuk menjadi seorang pemimpin. Perempuan juga memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin yang selanjutnya dijadikan tujuan penulisan untuk mengetahui karakteristik perempuan yang dapat menunjang efektifitas kepemimpinan (Helma H, 2023). Penelitian Porter, Crampon dan Smith (2004) mengaitkan masalah gender dan gaya kepemimpinan dengan aspek: Pertama, pengambilan keputusan berorientasi pada pemimpin yang demokratik atau otokratik. Kedua, memengaruhi bawahan, atasan dan rekan kerja dengan strategi komunikasi (Husaini, 2024).
Di era revolusi industri perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak pada peran perempuan yang semakin kompleks. Memiliki kesetaraan di bidang ketenagakerjaan dengan laki-laki, sehingga mempunyai kesempatan, akses dan peluang yang sama sebagai sumber pembangunan nasional. Perempuan sebagai pemimpin dalam berbagai industri adalah topik yang semakin mendapat perhatian di seluruh dunia. Di tengah perubahan sosial, perkembangan norma gender, dan kebutuhan akan keberagaman dalam berbagai sektor, peran perempuan dalam kepemimpinan telah menjadi sorotan utama. Setelah menjadi fenomena yang marak diperbincangkan dalam kalangan mayarakat saat ini, kepemimpinan perempuan tidak lagi diragukan jiwa kepemimpinannya. Kiprahnya semakin tampak di Abad ke-21 [riv/ril].
Penulis : Prof. Dr. Husaini – Akademisi ULM
SebarkanBanjarbaru
Kepemimpinan Perempuan di Era Globalisasi
BalainNews.com, BANJARBARU – Tantangan reformasi dan globalisasi menuntut seorang pemimpin mampu untuk mengelola organisasi dengan baik dengan memperhatikan segala kebutuhan demi tercapainya tujuan organisasi. Perbedaan jenis kelamin dalam kepemimpinan tidak lagi dipermasalahkan. Hal tersebut dibuktikan dengan perempuan memiliki modal berupa ciri khas untuk menjadi seorang pemimpin seperti yang ditunjukkan R.A Kartini sebagai panutan kaum perempuan di Indonesia. Perempuan juga memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin yang selanjutnya dijadikan tujuan penulisan untuk mengetahui karakteristik perempuan yang dapat menunjang efektifitas kepemimpinan (Helma H, 2023)
Penelitian Porter, Crampon dan Smith (2004) mengaitkan masalah gender dan gaya kepemimpinan dengan aspek 1) pengambilan keputusan berorientasi pada pemimpin yang demokratik atau otokratik dan 2) mempengaruhi bawahan, atasan dan rekan kerja dengan strategi komunikasi. Parker (1996) menunjukkan bahwa remaja wanita anglo-american cenderung dependent dan nurturing sedang prianya independent dan agresif. Selanjutnya Parker memperlihatkan perempuan Anglo-American cenderung bergaya transformasional sedangkan, prianya transaksional. Ini menunjukkan bahwa perempuan lebih demokratis dan partisipatif sedang pria lebih otokratik dan direktif (Helma H, 2023). Perempuan mengalami tingkat perkembangan pemikiran yang sangat signifikan yang mana hal tersebut diketahui dari adanya fakta-fakta bahwa saat ini perempuan turut berperan dalam kepemimpinan pada suatu organisasi baik itu organisasi politik maupun non politik. Dengan adanya keterlibatan kaum wanita menjadi seorang pemimpin tersebut dapat menjadi sebuah keterwakilan untuk wanita pada jenis-jenis aktivitas yang dilakukan di lingkup masyarakat (Yulianti R, 2018).
Di era revolusi industri perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak pada peran wanita semakin kompleks. Wanita dan laki-laki memiliki kesetaraan di bidang ketenagakerjaan, sehingga wanita dan laki-laki mempunyai kesempatan, akses dan peluang yang sama sebagai sumber pembangunan nasional. Perempuan sebagai pemimpin dalam berbagai industri adalah topik yang semakin mendapat perhatian di seluruh dunia. Di tengah perubahan sosial, perkembangan norma gender, dan kebutuhan akan keberagaman dalam berbagai sektor, peran perempuan dalam kepemimpinan telah menjadi sorotan utama. Setelah menjadi fenomena yang marak diperbincangkan dalam kalangan mayarakat saat ini, kepemimpinan perempuan tidak lagi diragukan jiwa kepemimpinannya. Kiprah perempuan ini kemudian semakin tampak di Abad ke-21. Dibeberapa negara, sebagian perempuan sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam sisi kehidupan maupun mobilitas vertical (Miswar, 2023).
Kesetaraan gender baik di Indonesia maupun global masih belum berimbang. Sejumlah riset menunjukkan keterwakilan perempuan pada level manajemen di sektor swasta masih belum terpenuhi bahkan sangat minim. Berdasarkan riset World Economic Forum, Indonesia sendiri masih berada di peringkat 101 dari 156 negara untuk kesetaraan gender. Artinya secara umum saat ini keperanan perempuan memang harus didorong, dan di pemerintahan saat ini saya lihat sudah ada perubahan sehingga pemerintah meletakkan program pengembangan perempuan menjadi salah satu prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2020-2024. Kepemimpinan perempuan baik di sektor swasta maupun publik sangat penting bagi kesejahteraan bangsa. Didukung riset oleh lembaga McKinsey tahun 2018-2021, mengatakan bahwa kepemimpinan perempuan mampu menciptakan organisasi yang lebih sehat, egaliter, serta menghasilkan keputusan yang komprehensif dan inklusif karena melihat dari berbagai aspek. Ini lah mengapa keputusan perempuan untuk makin berperan baik di sektor publik maupun swasta sangat dipertimbangkan, karena bukan saja sebuah langkah yang tepat tetapi secara riset juga membuktikan pencapaian yang akan dihasilkan akan jauh lebih baik jika keberadaan perempuan lebih setara dalam pengambilan keputusan (Rahmayanty D, 2023)
Alhasil, khususnya demokrasi di Indonesia yang berlaku dalam hal kepemimpinan tidak membedakan gender/jenis kelamin, terutaman dalam hal pemerintahan cq kepala daerah dan pejabat lainnya, sudah tentu ukurannya adalah kompetensi, jujur, trasparan, bertanggung jawab, transpormatif, sering turun kemasyarat dan mampu membawa kebaikan, kesejahteraan serta peningkatan ekomomi masyarakat. Sudah banyak contoh kepemimpinan perempuan di Indonesia yang sudah sukses, baik di pemerintahan, swasta, pergurunan tinggi dan jenis pendidikan lainnya, termasuk di berbagai organisasi.
Potensi dasar yang dimiliki oleh perempuan sebagai makhluk religius, individu, sosial dan budaya sebenarnya tidak berbeda dengan laki-laki. Berbagai hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan tentang kemampuan dasar potensial dari kedua jenis (laki-laki dan perempuan) tersebut. Bahkan pada beberapa penelitian, tanpak bahwa perempuan memiliki beberapa kelebihan khas, antara lain perempuan lebih mampu untuk berperan ganda, di samping mengembang kodratnya sebagai ibu yang mengandung, melahirkan, menyusui dan membesarkan anak dengan kasih sayang, perempuan memiliki potensi dasar untuk lebih tahan uji, rela berkorban, tahan menderita, ulet dan sabar dibanding laki-laki (Rudi H, 2021).
Perempuan memiliki potensi yang setara dengan laki-laki dalam berkarya pada bidang apa pun, termasuk dalam memimpin perusahaan. Kepemimpinan perempuan dinilai memiliki kelebihan dengan naluri seorang ibu, tegas dan mengayomi. pemimpin perempuan memiliki kelebihan berbeda dibandingkan pemimpin pria. Pemimpin perempuan mampu memberikan perhatian personal kepada anak buah, yang sering kali itu tidak pernah dilakukan oleh seorang pemimpin laki-laki, contoh sederhana memberi perhatian pada kesehatan. Perhatian personal itu justru bisa menjadi motivasi karyawan dalam berkerja untuk mencapai target kerja (Erwi, 2018).
Kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai level kepemimpinan, sudah lama terjadi di Indonesia. Hal ini membuktikan Negara kita menganut prinsif persmaan gender. Oleh karna itu undang-undang dan peraturan Pemerintah-RI khususnya dalam kepemimpinan/kepada daerah baik berupa bupati, wali kota dan gubernur beserta wakilnya masing-masing membolehkan perempuan untuk menjadi pemimpin/kepala daerah tersebut, selagi memenuhi persyaratan ketentuan pemerintah dan KPU-RI.
Dengan adanya keberagaman (diversity) secara gender di posisi pemimpin, inovasi baru dapat dilahirkan sebab perempuan membawa ide-ide segar dan perspektif berbeda yang mungkin tidak terlihat sebelumnya. Kehadiran perempuan di posisi pemimpin, tentunya diperlukan untuk membawa angin segar yang berujung pada lahirnya berbagai inovasi. Kehadiran pemimpin perempuan meningkatkan kesetaraan gender di ranah profesional, termasuk di industri teknologi. Adanya pemimpin perempuan di perusahaan menjadi bukti bahwa perempuan pun mampu memimpin sebuah tim atau perusahaan dengan baik. Dalam hal membangun relasi, pemimpin perempuan secara konsisten dinilai lebih tinggi daripada rekan prianya. Menjadi terampil dalam membangun hubungan di dalam rumah, perempuan juga sangat mungkin berhasil dalam membangun hubungan di luar (Kana RP, 2022).
Telah banyak kaum perempuan dapat mengenyam dunia pendidikan yang sejajar dengan kaum laki-laki sehingga mampu menduduki jabatan strategis yang sama dalam dunia birokrasi atau pemerintahan. kepemimpinan merupakan akibat dari satu arah yang mungkin dikarenakan sang pemimpin memiliki kualitas tertentu yang membuatnya unggul di antara pengikutnya. Secara nasional, kiprah perempuan sudah sangat menonjol. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya perempuan yang saat ini berada di pucuk pimpinan nasional, diantaranya: Sri Mulyani Menteri keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI), Retno Marsudi Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI), Khofifah Indarparawansa sebagai gubernur Jawa Timur dan lainnya (Rabbani, 2023).
Banyak perempuan telah menduduki posisi penting di berbagai bidang. Keunggulan perempuan dalam menduduki posisi penting mendapat pengakuan oleh Marie C. Wilson : “The core what woman bring to leadership- a tendency toward inclusiveness, emphaty, communication up and down hierarchis, focus on broader issues and reacher bussiness” . Hal ini semakin dikuatkan pula oleh Thomas J. Reters mengatakan : “ woman as more relational, less conscious of hierarchy, better listener and more able to avoid the agression men can sometimes bring to management” (Eagly, A. H. & Carli, L. L. 2003).
Kepemimpinan perempuan merujuk pada peran perempuan dalam posisi kepemimpinan, baik di bidang politik, bisnis, organisasi, maupun komunitas. Kepemimpinan perempuan semakin diakui penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, adil, dan inovatif. Selama bertahun-tahun, tren kepemimpinan di tempat kerja semakin meningkat. Pemimpin wanita membawa perspektif baru ke tempat kerja dan terbukti sama efektifnya dengan pemimpin pria. Pemimpin perempuan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan laki-laki, meskipun kelebihan ini bisa berbeda-beda tergantung pada individu. Berikut adalah beberapa kelebihan umum yang sering dikaitkan dengan pemimpin Wanita (Nasrullah, 2022):
- Empati yang Lebih Tinggi. Wanita sering kali dianggap lebih empatik dan mampu memahami perasaan serta kebutuhan orang lain dengan lebih baik. Ini membuat mereka lebih efektif dalam memimpin tim yang membutuhkan perhatian pada kesejahteraan emosional.
- Kemampuan Komunikasi yang Baik. Banyak wanita yang memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik, baik dalam mendengarkan maupun mengekspresikan ide. Hal ini penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan kolaboratif.
- Pendekatan Kolaboratif. Wanita cenderung mengutamakan pendekatan kolaboratif dalam pengambilan keputusan, yang dapat meningkatkan partisipasi dan keterlibatan anggota tim. Mereka sering mencari konsensus dan lebih terbuka terhadap berbagai perspektif.
- Multitasking dan Manajemen Waktu. Wanita sering kali terbiasa dengan multitasking dan memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik, yang sangat berguna dalam mengelola berbagai tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin.
- Ketekunan dan Ketahanan. Banyak pemimpin wanita yang menunjukkan ketekunan dan ketahanan tinggi, terutama dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Mereka sering kali mampu menghadapi situasi sulit dengan tenang dan mencari solusi yang efektif.
- Kepekaan terhadap Isu Sosial. Wanita sering kali lebih peka terhadap isu-isu sosial dan keadilan, yang dapat membuat mereka lebih sadar akan pentingnya kebijakan yang inklusif dan adil dalam organisasi.
- Kepedulian terhadap Pemberdayaan. Pemimpin wanita sering kali lebih fokus pada pemberdayaan anggota tim dan pengembangan potensi individu, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan karier
Fisikawan termasyhur, Albert Einstein kelahiran Jerman pada tahun 1879, penemu teori relatifitas dan memberikan kontribusi besar terhadap mekanika quantum pernah mengatakan bahwa: “kita tidak mungkin memecahkan suatu masalah dengan cara yang sama pada saat kita menciptakan masalah tersebut”. Perubahan hanya mungkin terjadi jika terjadi perubahan cara pandang, perubahan mindset (cara berpikir).
Peran perempuan saat ini harus dipandang dengan cara yang berbeda dibanding masa lalu. Ahmad Al Sughairi, seorang pengacara terkenal di Timur Tengah yang berasal dari keluarga kaya dengan pendidikan di Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa: “Pria memimpikan wanita sempurna. Wanita memimpikan pria sempurna. Mereka tidak tahu bahwa Allah SWT menciptakan mereka untuk menyempurnakan satu sama lain“. Kalimat ini memberikan gambaran mengenai pentingnya keseimbangan peran perempuan dan laki-laki dalam berbagai dimensi sosial kemasyaratan, termasuk yang berkaitan dengan bisnis, politik, pemerintahan dan lainnya. Perempuan dan laki-laki adalah dua entitas yang satu sama lain saling melengkapi (bersifat komplementer).
Kepemimpinan perempuan di berbagai level dalam era globalisasi telah banyak terbukti keberhasilan dalam pekerjaannya. Namun mereka tetap seorang ibu, dan seorang isteri tidak melupakan sebagai kodrati perempuan. Dari masa ke masa ketangguhan kepemimpinan perempuan terus berjalan, teruji dan tangguh serta terus bergerak menuju kesuksesan. [riv]
Penulis : Prof. Dr. Husaini – Akademisi ULM
Sebarkan-
Business3 tahun ago
Wow! 7 Jam Tangan Seiko Untuk Pria Produk Terbaru Model Desain Trendy
-
Banjarbaru2 tahun ago
Tarif Parkir Inap Bandara Syamsudin Noor Mulai Rp 15.000 Per 24 Jam, Mobil Aman Selama Terbang
-
Banjarmasin3 tahun ago
Polsek Banjarmasin Selatan Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan Malam Tahun Baru
-
Nasional3 tahun ago
Olimpiade Nasional 2022
-
Banjarmasin3 tahun ago
Pembelajaran Tatap Muka Di SDN Karang Mekar 1 Dan SMPN 8 Banjarmasin
-
Banjarmasin2 tahun ago
Pesan Ulama Sufi Jalaluddin Ar Rumi Untuk Menata Hidup Kita
-
Banjarmasin2 tahun ago
Berjalan Untuk Hindari Sarkopenia
-
Banjarmasin3 tahun ago
Polwan Polda Kalsel Beri Surprise Di HUT Kowad ke-60
-
Banjarmasin3 tahun ago
HUT TNI Ke-76, Lanal Banjarmasin Bersama Forkopimda Kalsel Gelar Upacara
-
Banjarmasin3 tahun ago
Thunder Fried Chicken Hadir Di Banjarmasin Dan Selalu Konsisten Gunakan Tenaga Kerja Lokal